tirto.id - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 sebesar 5,4 persen. Angka tersebut masih sama dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, target tersebut mempertimbangkan beberapa hal.
Salah satunya, kata dia, adalah penyesuaian terhadap perang dagang yang tengah terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina. "Itu isu besar yang kita hadapi, bagaimana mengatur ekonomi kita di antara perang dagang yang terjadi antara dua negara dengan keekonomian terbesar di dunia ini," ujar Sri Mulyani di Jakarta pada Rabu (3/10/2018).
Faktor kedua, kata Sri, adanya tren kenaikan harga minyak mentah dunia. "Melihat dinamika dari oil price, karena oil price meningkat dari tadinya 40 dolar AS, 50 dolar AS , 60 dolar AS, 70 dolar AS, sekarang 85 dolar AS," ucap dia.
Meskipun sedang menghadapi dua tantangan global tersebut, Menkeu menekankan bahwa pemerintah akan tetap menjaga agar pertumbuhan ekonomi dalam negeri tetap bertumbuh di kisaran 5,4 persen. Pemerintah akan tetap berupaya melalui berbagai kebijakan agar pertumbuhan ekonomi tetap positif.
"Bahwa momentum dari konsumsi tetap terjaga, momentum dari investasi tetap terjaga, dan ekspor tetap bisa kami boost, meski lingkungan eksternal sangat menantang," ungkapnya.
Ia juga meminta untuk tidak panik dalam menghadapi dinamika perubahan ekonomi global yang cepat. Sebab, dinamika perubahan ekonomi global tersebut akan terus mengikuti perkembangan di dalam negeri.
"Tapi, menyikapi melalui penyesuaian yang sifatnya fleksibel. Kepercayaan pelaku usaha kami akan bangun melalui keseluruhan pengelolaan kebijakan-kebijakan fiskal, moneter, dan kebijakan sektor. Pemerintah, Bank Indonesia akan melakukan bersama-sama, sehingga shock yang terjadi bisa kita hadapi secara baik," ujarnya.
Berkaca pada pengalamanya menjadi Menteri Keuangan sejak tahun 2005, Sri mengungkapkan bahwa setiap guncangan akan lebih mudah dikelola apabila komunikasi pemerintah dan dunia usaha terus berjalan secara baik dan didasari rasa kepercayaan yang penuh.
“Itu yang kami lakukan. Kami (pemerintah) berkomunikasi dengan dunia usaha, sehingga kami bisa saling memahami situasi ini, kami bersama-sama hadapi dan kami sesuaikan," imbuh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto