Menuju konten utama

Menkes Budi soal Lonjakan Kasus Gagal Ginjal: Skrining Masif

Menkes, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan lonjakan kasus gagal ginjal di RSCM terjadi karena upaya skrining kesehatan semakin masif.

Menkes Budi soal Lonjakan Kasus Gagal Ginjal: Skrining Masif
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berdialog dengan peserta dan undangan pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Gorontalo di Kota Gorontalo, Jumat (24/5/2024). ANTARA/Adiwinata Solihin/aww.

tirto.id - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan lonjakan temuan kasus gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) terjadi karena rumah sakit melakukan skrining kesehatan secara masif.

Budi menambahkan, temuan kasus gagal ginjal pun tidak hanya terjadi di RSCM saja meski tidak mengungkapkan lokasi lain yang memiliki lonjakan kasus.

"Saya akan panggil teman-teman dari RSCM [terkait temuan kasus gagal ginjal]. Yang saya dengar, sementara ini berbeda dengan gagal ginjal yang sebelumnya," ucapnya kepada awak media, Selasa (6/8/2024).

"Yang bisa saya share adalah [temuan kasus gagal ginjal] enggak terjadi di RSCM saja, sekarang skrining sudah masif dilakukan," lanjut dia.

Budi menyebutkan, fasilitas kesehatan di Tanah Air kini tidak hanya fokus mengobati pasien saja, melainkan fokus menjaga kesehatan masyarakat. Ia mengeklaim, puskesmas saat ini telah melakukan skrining terhadap 200 juta orang.

Hasil skrining, lanjut Budi, ada 60 juta anak-anak yang diketahui mengidap penyakit. Salah satu penyakit anak-anak itu, yakni gula darah tinggi.

"Kan kelihatan, oh yang gula darahnya tinggi di anak-anak banyak. Dulu juga, cuman, sekarang baru ketahuan saja" sebut dia.

Budi mengungkapkan, pasien gagal ginjal di RSCM diduga terkena diabetes tipe dua. Lonjakan kasus ini terjadi saat banyak pasien di daerah yang lantas dirujuk ke RSCM untuk menjalani pengobatan.

Ia menilai lonjakan kasus ini sebagai hal yang positif. Sebab, fasilitas kesehatan bisa dengan segera menangani kasus gagal ginjal tersebut dengan sigap.

"Menurut saya, lebih baik ketahuan, yang penting adalah orangnya ketahuan dan bisa treatment lebih cepat dan ini yang akan saya omongkan sama RSCM," tutur Budi.

Dalam kesempatan itu, ia mengimbau para orangtua agar membatasi konsumsi makanan atau minuman manis untuk anak-anak mereka.

"Minumnya jangan kebanyakan manis-manis, jangan kebanyakan gula, gula itu bisa kena stroke, bisa kena jantung, kena ginjal, kena mata, jadi kurangi konsumsi gula ya," sebutnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 60 anak sedang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di RSCM.

"Saat ini, sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo," sebut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan yang diterima.

Ani mengatakan, penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, mereka menerapkan terapi dialisis atau dikenal dengan cuci darah. Metode lain adalah melalui terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit.

Menurut Ani, Pemprov DKI memiliki Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Nefrologi sebanyak tujuh orang untuk merawat anak-anak yang terkena penyakit gagal ginjal.

Baca juga artikel terkait GAGAL GINJAL atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - GWS
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher