tirto.id - Selain karena malas menggosok gigi, ternyata banyak faktor yang menyebabkan bau mulut, termasuk makanan dan minuman.
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari seperti bawang putih, bawang bombay, kopi, ikan tuna, dan susu terbukti dapat menyebabkan bau mulut.
Untuk mengatasi ini, Doktor Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Dr. Asni Amin, M.Farm., Apt, berhasil menguji tingkat keefektifan ekstrak buah kepel (Stelechocarpus burahol) sebagai penghilang bau mulut.
"Hasil penelitian terbukti ekstrak buah kepel memiliki manfaat antibakteri penyebab bau mulut dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri P. gingivalis dan F. nucleatum," kata Asni dalam Disertasinya saat sidang promosi doktor di Ruang Sidang Besar Gedung Profesi dan Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) Depok.
Dr. Asni mengatakan ekstrak buah kepel juga dapat menyerap bau mulut dengan menurunkan nilai metil merkaptan dan dimetil sulfida penyebab bau mulut.
Dan sebagai info tambahan, berdasarkan data bioaktivitas, buah kepel juga memiliki aktivitas antioksidan serta dapat memperbaiki kualitas sperma pada objek kelinci.
Buah kepel merupakan jenis buah langka di Indonesia dan sampai saat ini belum dibudidayakan.
Namun, manfaat buah ini telah lama dikenal kalangan keraton Yogyakarta dan Surakarta sebagai deodoran, pengharum napas, dan pengharum air seni.
Yang melatarbelakangi Dr. Asni melakukan penelitian ini ialah rasa ingin tahu tentang mekanisme aksi senyawa dalam buah kepel, yang ia tulis pada disertasinya dengan judul “Studi Aktivitas, Identifikasi, dan Prediksi Mekanisme Senyawa Dari Ekstrak Buah Kepel Sebagai Penghilang Bau Mulut.”
Sedangkan untuk menghilangkan bau mulut, biasanya banyak orang menggunakan metode seperti cara penyikatan lidah dan gigi, kemudian secara kimiawi melalui obat kumur, pasta gigi, tablet hisap, ataupun mouthspray.
Selain metode-metode tersebut, bahan aktif yang kian berkembang dari tanaman sebagai alternatif untuk menghilangkan bau mulut, di antaranya penggunaan daun sirih, teh, cengkeh, dan kemangi.
Kandungan senyawa pada buah kepel menjadi salah satu bahan alternatif yang belum banyak di bahas di dunia kesehatan Indonesia.
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yulaika Ramadhani