Menuju konten utama

Mengenal Sayuran Cruciferous dan Manfaatnya untuk Kesehatan Jantung

Sayuran Cruciferous untuk hindari risiko jantung dan manfaatnya bagi kesehatan.

Mengenal Sayuran Cruciferous dan Manfaatnya untuk Kesehatan Jantung
Ilustrasi sayuran hijau. foto//istockphoto

tirto.id - Menjaga kesehatan jantung termasuk menjauhi dan menghindari risiko terkena serangan jantung dapat dilakukan dengan mulai memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, termasuk makan sayuran cruciferous.

Rutin mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan yang mengandung banyak sumber vitamin baik, rendah kalori dan kaya akan serat makanan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit jantung.

Suka atau tidak suka, sayuran hijau merupakan bagian penting dari makanan kita, demikian seperti dilansir Medical Daily.

Apa Itu Sayuran Cruciferous?

Penelitian baru dari Edith Cowan University di Australia menunjukkan bahwa sayuran cruciferous secara khusus penting untuk kesehatan pembuluh darah manusia.

Sayuran criciferous merupakan jenis makanan sumber serat; vitamin C, E, dan K; beberapa karotenoid; folat; dan mineral.

Selain itu, cruciferous juga memiliki kandungan senyawa belerang yang dikenal sebagai glucosinolates, yang memunculkan rasa agak pahit dan bau menyengat.

Sayuran cruciferous termasuk dalam klasifikasi Brassica, seperti kubis, kembang kol, brokoli, kubis Brussel, kangkung, lobak, selada air, dan sawi hijau.

Situs Healthlinemewartakan, sayuran Cruciferous telah meningkat popularitasnya baru-baru ini karena sifatnya yang melawan kanker.

Kelompok besar tanaman ini sendiri pun beragam, masing-masing sayur bisa memberikan rasa yang kuat dan unik. Ini berasal dari bahasa Latin untuk salib atau crucifix karena bunga-bunga tanaman ini yang menyerupai salib.

Sayuran Cruciferous untuk Kesehatan Jantung

Lalu apakah kita benar-benar harus memakan jenis sayuran silangan ini?

Para peneliti kemudian mempelajari sekelompok 684 wanita yang yang rata-rata berusia 75 tahun.

Menggunakan kuesioner frekuensi makanan, para wanita tersebut melaporkan konsumsi sayuran mereka selama 12 bulan sebelumnya, termasuk sayuran silangan, dengan fokus pada kubis, kubis Brussel, kembang kol, dan brokoli.

Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang makan lebih banyak sayuran ini memiliki peluang lebih rendah untuk mengembangkan arteri di jantung yang mengalami kalsifikasi atau mengeras.

Wanita yang makan lebih dari sekitar 45 gram sehari sayuran 46 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami banyak pengapuran di dalam hati mereka dibandingkan wanita yang hanya makan 15 gram sehari.

Pengapuran pembuluh darah terjadi ketika tubuh menumpuk lemak dan kalsium di sepanjang sisi pembuluh. Kondisi ini bisa membuat jantung mengeras dan mempersempitnya, serta dapat memprediksi stroke dan serangan jantung.

Baca juga artikel terkait OBAT SAKIT JANTUNG atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH