tirto.id - Penyakit jantung tidak hanya terjadi pada orang tua, tetapi bisa terjadi pula pada orang yang berusia lebih muda.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hal ini antara lain karena kondisi yang menyebabkan penyakit jantung bisa terjadi pada orang-orang dengan usia yang lebih muda.
Penyakit jantung dan kondisi yang menyebabkannya dapat terjadi pada usia berapa pun.
Tingginya tingkat obesitas dan tekanan darah tinggi di kalangan orang yang lebih muda menempatkan mereka pada risiko penyakit jantung di awal kehidupan.
Risiko Penyakit Jantung
Banyak kondisi dan perilaku yang menempatkan orang pada risiko penyakit jantung muncul pada usia muda, yakni:
1. Tekanan darah tinggi. Ada jutaan orang dari segala usia memiliki tekanan darah tinggi, termasuk jutaan orang berusia muda.
Sekitar setengah dari orang dengan tekanan darah tinggi tidak dapat mengontrolnya. Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol adalah salah satu risiko terbesar untuk penyakit jantung dan kondisi berbahaya lainnya, seperti stroke.
2. Kolesterol Tinggi. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Memiliki diabetes dan/atau obesitas, merokok, makan makanan yang tidak sehat, dan tidak cukup melakukan aktivitas fisik semuanya dapat berkontribusi pada kadar kolesterol yang tidak sehat.
3. Merokok. Lebih dari 35 juta orang dewasa AS adalah perokok saat ini, dan ribuan anak muda mulai merokok setiap hari.
Merokok merusak pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyakit jantung.
Selain kondisi di atas, ada perilaku lain yang memengaruhi risiko penyakit jantung meliputi:
Kegemukan. Membawa beban ekstra memberi tekanan pada jantung. Di Amerika, hampir 1 dari 6 anak-anak dan remaja berusia 2 hingga 19 tahun mengalami obesitas.
Diabetes. Diabetes menyebabkan gula menumpuk di dalam darah. Hal ini dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang membantu mengontrol otot jantung.
Ketidakaktifan fisik. Tetap aktif secara fisik membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Melakukan aktivitas fisik selama 150 menit dengan intensitas sedang per minggu bisa membantu jantung tetap sehat.
Pola makan yang tidak sehat. Kebanyakan orang, termasuk anak-anak, makan terlalu banyak natrium (garam), yang meningkatkan tekanan darah.
Mengganti makanan tinggi natrium dengan buah-buahan dan sayuran segar dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Diet tinggi lemak trans, lemak jenuh, dan gula tambahan meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
Ciri-Ciri Penyakit Jantung
Berikut ini ciri-ciri seseorang mengalami penyakit jantung seperti dilansir laman cleveland clinic:
1. Sesak napas atau kesulitan bernapas.
Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas saat berolahraga, saat ristirahat atau berbaring di tempat tidur.
Sesak napas terjadi ketika cairan kembali ke paru-paru (kongesti) atau ketika tubuh tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.
Jika terbangun tiba-tiba di malam hari, segera duduk dan mengatur napas, masalahnya parah dan Anda memerlukan perawatan medis.
2. Merasa lelah (fatigue) dan kaki lemas saat beraktivitas. Ketika jantung Anda tidak memompa cukup darah yang kaya oksigen ke organ dan otot utama, Anda menjadi lelah dan kaki Anda mungkin merasa lemah.
3. Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, dan perut; penambahan berat badan.
Ketika ginjal tidak menyaring cukup darah, tubuh akan menahan cairan dan air ekstra. Cairan ekstra dalam tubuh menyebabkan pembengkakan edema dan penambahan berat badan.
4. Sering buang air kecil saat istirahat di malam hari. Gravitasi menyebabkan lebih banyak aliran darah ke ginjal saat Anda berbaring. Jadi, ginjal membuat lebih banyak urien dan Anda perlu buang air kecil.
5. Pusing, bingung, sulit berkonsentrasi, pingsan.
Anda mungkin memiliki gejala-gejala ini karena jantung tidak memompa cukup darah yang kaya oksigen ke otak.
6. Detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi). Ketika otot jantung tidak memompa dengan kekuatan yang cukup, jantung Anda mungkin berdetak lebih cepat untuk mencoba mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen ke organ dan otot utama.
Detak jantung kemungkinan juga tidak teratur jika jantung Anda lebih besar dari biasanya (setelah serangan jantung atau karena kadar kalium yang tidak normal dalam darah).
7. Batuk kering. Batuk yang disebabkan oleh gagal jantung lebih mungkin terjadi ketika Anda berbaring telentang dan memiliki cairan ekstra di paru-paru.
8. Perut penuh (kembung) atau keras, kehilangan nafsu makan atau sakit perut (mual).
Sangat penting bagi Anda untuk mengelola kondisi kesehatan Anda yang lain, seperti diabetes, penyakit ginjal, anemia, tekanan darah tinggi, penyakit tiroid dan asma atau penyakit paru-paru kronis.
Beberapa kondisi memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan gagal jantung. Jika Anda memiliki gejala tidak mendesak yang baru atau memburuk, segera konsultasikan ke dokter.
Editor: Iswara N Raditya