tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan uji coba terhadap perangkat blue pass kepada para pegawai.
Alat yang dipinjamkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura ini, dapat digunakan untuk melacak pasien positif COVID-19.
Blue pass merupakan perangkat tanpa GPS. Namun, ketika pengguna blue pass lain saling berdekatan dalam jarak sekitar 3 meter, dalam kurun waktu sekitar 10 menit, maka perangkat atau alat ini akan mulai merekam dan mengidentifikasikan para penggunanya sebagai kontak erat.
Nantinya, data rekaman tersebut akan diunduh ke dalam penyimpanan data yang aman. Apabila suatu saat pasien pengguna blue pass terbukti positif COVID-19, maka dengan cepat blue pass akan memberikan data siapa saja yang telah melakukan kontak erat dengan pasien tersebut.
Disarankan agar Blue Pass selalu dibawa ke mana pun dan kapan pun. Pasalnya alat ini ringan dan tahan air. Meski berada di dalam kamar mandi, blue pass tidak akan mudah rusak.
Alat ini juga dilengkapi dengan lampu berwarna putih yang menandakan bahwa blue pass sudah aktif, serta siap digunakan.
Baterai perangkat berwarna biru ini, memiliki kapasitas selama 12 bulan. Blue pass terbuat dari logam, sehingga lebih baik tidak disimpan bersamaan dengan benda-benda buatan logam, seperti magnet, dompet logam, dan sebagainya.
Para Pengguna blue pass dilarang untuk menukar blue pass miliknya dengan blue pass milik orang lain.
Dalam penggunaannya, blue pass juga memanfaatkan tablet pengolah data dan satu scaner untuk mengoptimalkan kinerjanya.
Blue pass dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja profesi yang wajib turun ke lapangan. Sampai saat ini, BNPB mengkonfirmasi telah melakukan uji coba perangkat tersebut kepada para pegawainya.
Menurut situs resmi BNPB, KBRI di Singapura bersama beberapa kemitraan Singapura telah berkolaborasi demi menekan penyebaran virus COVID-19. Sebanyak 520 unit blue pass diberikan kepada pegawai di lingkungan BNPB.
“Kami menginformasikan bahwa KBRI Singapura akan mengirimkan 520 unit Blue Pass, satu tablet pengolah data dan satu scanner untuk dipinjamkan kepada BNPB guna dilaksanakan trial tracing covid-19 di BNPB,” Ungkap Duta Besar RI Singapura Suryo Pratomo, dalam surat kepada Kepala BNPB pada Kamis (31/12/2020).
BNPB bekerja keras agar lingkungan kerja terhindar dari COVID-19. Baru-baru ini, BNPB melakukan rapid test antigen secara berkala untuk para pegawainya.
Tidak hanya untuk para pegawai, BNPB juga melakukan rapid test antigen kepada para pengunjung. Pengunjung dan pegawai BNPB wajib mematuhi protokol kesehatan yang ada, terutama memakai masker.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo