tirto.id - Media online Tirto.id menjadi trending topic di Twitter pada hari ini, Kamis 17 Oktober 2019. Hingga berita ini ditulis, tepat pada pukul 15.04, sudah ada 5.240 twit yang berkenaan dengan itu.
Viralnya pencarian Tirto di salah satu platform media sosial itu berkenaan dengan dirilisnya laporan Indonesialeaks yang dimuat Tirto soal temuan kasus perusakan "Buku Merah".
Dugaan perusakan barang bukti buku merah itu terjadi di Ruang Kolaborasi lantai 9 gedung KPK, tepat empat hari sebelum Novel Baswedan diserang.
"Dugaan perusakan tersebut dilakukan oleh dua penyidik KPK dari kepolisian, yakni Harun dan Roland Ronaldy. Aksi keduanya terekam CCTV. Selain itu, dalam rekaman CCTV, terlihat ada penyidik KPK lain. Mereka adalah Rufriyanto Maulana Yusuf, Hendry Susanto Sianipar, Ardian Rahayudi, dan Mujiharja," tulis laporan Indonesialeaks.
Indonesialeaks merupakan kanal bagi para informan publik yang ingin membagi dokumen penting tentang skandal yang layak diungkap. Mereka bisa merahasiakan identitas. Prinsip anonimitas ini bertujuan untuk menjamin keselamatan para informan.
Rekaman CCTV ini adalah bukti baru perusakan buku merah yang didapatkan Indonesialeaks pada pertengahan tahun ini.
Menurut Indonesialeaks, pada 4 April 2017, Novel Baswedan menemui Kapolri Tito Karnavian di rumah dinasnya.
Dalam pertemuan itu, Novel menjelaskan posisi KPK dalam kasus dokumen buku merah yang di dalamnya ada nama Tito sebagai penerima aliran uang dari pengusaha impor daging Basuki Hariman.
Pada hari yang sama, menjelang tengah malam, penyidik KPK, Surya Tarmiani dirampok di daerah Setiabudi. Tas berisi laptop milik Surya dibawa kabur perampok. Laptop itu berisi dokumen kasus Basuki Hariman, termasuk buku merah, yang sedang ditangani Surya.
"Pada 7 April 2017, barang bukti buku merah dirusak oleh dua penyidik KPK dari kepolisian. Mereka adalah Harun dan Roland Ronaldy. Perusakan itu terekam kamera CCTV di Ruang Kolaborasi lantai 9 gedung KPK," tulis laporan itu.
Pada 11 April, Novel Baswedan disiram air keras ke mukanya oleh orang tak dikenal. Serangan itu menyebabkan mata kiri Novel nyaris buta. Kasus perampokan laptop Surya, perusakan buku merah dan penyiraman Novel belum terungkap hingga kini.
Editor: Abdul Aziz