tirto.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo angkat bicara terkaitnya banyaknya petugas penyelenggara pemilu, baik dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun pengawas yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.
"Saya sebagai Mendagri dan atas nama pemerintah sangat prihatin banyaknya musibah, wafatnya, sakitnya anggota KPPS dan anggota Polri serta TNI wafat, karena tanggung jawab yang berat di lapangan," kata Tjahjo, Sabtu (27/4/2019), seperti dikutip Antara.
Berdasarkan data terakhir KPU, Kamis (25/4/2019) pukul 18.00 WIB. Jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia bertambah menjadi 225. Sementara anggota KPPS yang dilaporkan sakit sebanyak 1.470 orang.
Tjahjo juga memastikan bahwa kasus ini akan menjadi catatan evaluasi pemerintah setelah selesainya Pileg dan Pilpres serentak tahun 2019 ini.
Terkait rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang sedang berlangsung ini, Mendagri meminta semua pihak agar percaya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasalnya, kata dia, KPU memiliki tugas yang berat.
"Kita harus percaya kepada KPU, tugasnya berat, diawasi semua pihak; sehingga KPU sebagai lembaga independen bisa mandiri sebagaimana ketentuan undang-undang," ujar Tjahjo.
Pemilu 2019 kali ini berjalan serentak antara Pilpres dan Pileg. Selain itu, Pemilu kali ini juga disebut pemilihan yang paling rumit karena dalam satu hari dilakukan pemungutan suara untuk lima pemilihan, yakni: presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH