Menuju konten utama

Mendag Klaim Impor Beras 1 Juta Ton Belum Tentu Terealisasi Semua

Mendag Lutfi sebut wacana impor 1 juta ton beras semata-mata merupakan strategi pemerintah untuk menjaga ketersediaan.

Mendag Klaim Impor Beras 1 Juta Ton Belum Tentu Terealisasi Semua
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan rencana impor beras sebanyak 1 juta ton masih akan melihat perkembangan beras di dalam negeri. Lutfi mengklaim jumlah impor yang terealisasi belum tentu persis 1 juta ton.

“Pokoknya saya ingatkan ini adalah mekanisme pemerintah, bukan berarti kami menyetujui suatu jumlah untuk impor, lalu serta merta itu diharuskan impor segitu. Tidak,” ucap Lutfi konferensi pers virtual, Senin (15/3/2021).

Lutfi mencontohkan pada 2018, pemerintah sempat menyetujui impor beras 500.000 ton pada 2018. Namun realisasinya nol lantaran waktu itu Bulog berfokus pada penyerapan petani sehingga tidak jadi mengimpor.

Wacana impor 1 juta ton beras ini katanya semata-mata merupakan strategi pemerintah untuk menjaga ketersediaan. Pasalnya jika suatu waktu terjadi kekurangan pasokan di dalam negeri, situasi ini kerap dimanfaatkan oleh spekulan atau pedagang yang ingin mencari untung tak wajar.

“Tidak boleh pemerintah ini didikte oleh pedagang, tidak boleh pemerintah dipojokkan oleh pedagang. Kita mesti punya strategi. Saya bilang ini bagian dari strategi memastikan harga stabil bukan menghancurkan harga petani,” ucap Lutfi.

Lutfi menambahkan ada tiga faktor yang sekiranya akan memengaruhi jumlah yang akan diimpor. Pertama realisasi dari ramalan produksi beras 2021 lantaran produksi beras masih mungkin terpengaruh oleh faktor cuaca sehingga realisasinya bisa sedikit lebih rendah.

Selanjutnya faktor harga. Lutfi menjelaskan andai kata realisasi produksi baik, tetapi harga terus merangkak naik, maka mau tidak mau pemerintah harus mengambil tindakan stabilisasi. Terakhir bilamana diperlukan penugasan khusus pada Bulog baik untuk operasi pasar maupun memasok kebutuhan beras bagi bantuan selama PPKM.

“Ini strategi saya, jumlah waktu dan harga itu ada di kantong saya. Enggak boleh saya ceritain, kalau saya ceritain semuanya bukan strategi namanya tapi pengumuman. Ini akan sulit jadinya,” ucap Lutfi.

Baca juga artikel terkait IMPOR BERAS 2021 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz