Menuju konten utama
Pilkada Serentak 2024

Menakar Peluang Ridwan Kamil di Pilgub Jabar Lewat Partai Golkar

Keputusan Ridwan Kamil maju lagi dalam bursa Pilgub Jabar berpotensi menang daripada memaksakan maju pilpres.

Menakar Peluang Ridwan Kamil di Pilgub Jabar Lewat Partai Golkar
Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil menyampaikan paparannya dalam acara Kuliah Umum Partai Golkar di Golkar Institute, Jakarta, Senin (13/3/2023). Kuliah umum yang dihadiri para politisi muda partai Golkar tersebut bertemakan kepemimpinan transformatif yang berbasis karya. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ridwan Kamil mengaku memilih fokus untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub) dibanding Pilpres 2024. Padahal, dari segi elektabilitas, pria yang akrab disapa Kang Emil itu lebih tinggi dibanding Airlangga Hartarto, ketum Golkar yang digadang-gadang sebagai kandidat.

Alasannya, Kang Emil memilih patuh pada ketentuan partai. Mantan Wali Kota Bandung itu memang termasuk kader yang berumur jagung di parpol berlambang pohon beringin tersebut. Ia dikukuhkan sebagai kader oleh Airlangga Hartarto pada Rabu, 18 Januari 2023.

Sejatinya, bila Kang Emil maju kembali dalam kontestasi Pilgub Jabar 2024, ia berstatus calon petahana. Pada Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil yang bernomor urut satu bersama Uu Ruzhanul Ulum, berhasil mendapatkan suara terbanyak.

Kala itu, pasangan calon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul menyingkirkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang notabene diusung Golkar dan Demokrat. Emil juga unggul dari paslon Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Kang Emil Wajib Menangkan Airlangga di Jawa Barat

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya memiliki mekanisme dalam menentukan sosok yang diusung untuk maju dalam pilgub.

“Tentu kita memiliki mekanisme dalam menentukan siapa calon kepala daerah yang memang memprioritaskan terhadap kader sendiri," kata Ace Hasan saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (14/3/2023).

Ridwan Kamil saat ini sudah berstatus sebagai kader Partai Golkar. Tentunya, ihwal rencana Kang Emil maju dalam kontestasi Pilgub Jabar diusung Partai Golkar terbuka lebar. Apalagi, jabatannya langsung menjadi Waketum Golkar.

Namun, Ace mengatakan, Ridwan Kamil memiliki hak untuk didukung oleh Partai Golkar dalam Pemilihan Guebrnur Jawa Barat.

“Namun, tetap dengan kewajiban bahwa beliau harus memenangkan Partai Golkar terutama di Provinsi Jabar," ucap Ace.

Ace lantas mengamini pernyataan Ridwan Kamil yang menyatakan tunduk pada aturan partai. Menurutnya, sejak awal komitemen Ridwan Kamil akan tunduk terhadap kebijakan partai. Salah satunya, mendukung Airlangga yang telah ditetapkan sebagai bakal calon presiden.

“Beliau [Ridwan Kamil] akan mendukung kebijakan Pilpres 2024 dengan mendorong Pak Airlangga sebagai capres," kata Ace Hasan.

Ia optimistis Ridwan Kamil bakal kembali memenangkan kontestasi Pilgub Jabar bila kembali bertarung. Sebab, kepercayaan publik terhadap kinerja Ridwan Kamil diklaim sangat tinggi.

Namun, bila mengacu terhadap data, maka calon yang didukung Partai Golkar dalam Pilgub Jabar selalu gagal. Sebut saja, Dedi Mulyadi yang harus menelan pil pahit setelah kalah jumlah suara dengan Ridwan Kamil pada Pilgub 2028. Kala itu, Kang Emil diusung Partai Nasdem, PPP, PKB, dan Hanura.

“Pertama, beliau incumbent. Kedua, tinggat kepuasan publik terhadap kinerja Pak Ridwan Kamil sudah sangat tinggi," kata Ace Hasan.

PENDIDIKAN POLITIK POLITISI MUDA PARTAI GOLKAR

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil (kanan) menghadiri acara Kuliah Umum Partai Golkar di Golkar Institute, Jakarta, Senin (13/3/2023). Kuliah umum yang dihadiri para politisi muda partai Golkar tersebut bertemakan kepemimpinan transformatif yang berbasis karya. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

Peluang Menang Masih Tinggi

Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo menilai, Ridwan Kamil saat ini masih berstatus petahana. Masa jabatan Kang Emil sendiri bakal berakhir pada 5 September 2023. Ia menilai Ridwan Kamil berpeluang menang bila maju kembali dalam Pilgub Jabar.

“Kekuatan Pak Ridwan Kamil, kan, satu incumbent, dia gubernur yang masih menjabat. Kedua, walaupun dia nanti harus turun September, sekitar 1 tahun dia kosong. Menurut saya, dia itu modalnya cukup kuat," kata Kunto saat dihubungi reporter Tirto.

Di sisi lain, Ridwan Kamil memiliki pengikut banyak di media sosial, khusunya Instagram. Berdasarkan pantauan Tirto per Selasa (14/3/2023), Ridwan Kamil memiliki 20 juta followers di akun Instagramnya.

“Kalau dia tetap bisa memelihara interaksi dan hubungan baik dengan para followers-nya saya pikir, elektabilitas dia lebih stabil," ucap Kunto.

Ridwan Kamil, kata dia, saat ini telah menjadi kader Golkar, sehingga memiliki mesin politik untuk maju dalam Pilgub Jabar.

“Saya melihat Pak Ridwan Kamil mungkin punya kans lumayan besar untuk memenangkan kembali pilgub," tukas Kunto.

Meski demikian, kata dia, saat ini Ridwan Kamil sedang disorot masyarakat Jabar. Musababnya, pembangunan Masjid Al Jabbar. Pembiayaan pembangunan masjid yang dialokasikan dari APBD Jawa Barat itu memakan dana Rp1 triliun.

Selain itu, masalah kehidupan sehari-hari yang dialami masyarakat Jabar terutama di Bandung, Bekasi, Depok. “Jadi, menurut saya mumpung belum seelesai harus segera diperbaiki," ucap Kunto.

Ridwan Kamil Tersandera Presidential Threshold

Kunto mengatakan, saat ini Ridwan Kamil menyadari bahwa tanpa partai tak bisa berbuat apa pun di politik. Akhirnya, ia harus mengorbankan ego dan menurunkan bendera.

“Untuk masuk ke partai itu hal yang saya pikir sebuah kedewasaan politik yang patut kita apresiasi. Kalau kita berandai-andai, Ridwan Kamil bisa maju Pilpres 2024 akan susah. Karena tersandera sistem oleh 20 persen presidential threshold ini," kata Kunto.

Ia mengatakan Ridwan Kamil merupakan korban dari sistem itu. Kunto mengakui, saat ini survei yang dirilis di Jabar, tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja Ridwan Kamil berada di angka 60 sampai 70 persen.

“Itu menurut saya modal bagus, kalau dari sisi standar kurang. Harusnya incumbent 80 persen," tutur Kunto.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, keputusan Ridwan Kamil urung maju sebagai bakal calon di Pilpres 2024 sudah tepat dan realistis. Sebab, ia terkendala dengan kepatuhan sebagai kader Golkar. Golkar sendiri mendorong Airlangga.

“Ridwan Kamil sepertinya cukup realisistis, karena untuk maju Pilpres 2024 pastinya Ridwan Kamil sangat terkendala dengan kepusanan politik Golkar yang merekomendasikan Airlangga sebagai capres," kata Adi kepada Tirto.

Keputusan itu tak boleh dibantah dan diinterupsi oleh kader Golkar, termasuk Ridwan Kamil.

“Airlangga harga mati bagi Golkar, karena itu amanat Munas yang sampai sekarang tidak berubah apa pun,” ucap Adi.

Menurut Adi, sekalipun elektabilitas Ridwan Kamil tinggi, tidak bisa berbuat apa-apa. “Harus tegak lurus pada putusan pada kebijakan partai. Di mana Golkar capresnya Pak Airlangga Hartarto," kata Adi.

Ia mengatakan keputusan Ridwan Kamil maju kedua kali dalam bursa Pilgub Jabar berpotensi menang. Namun, untuk maju capres, hal itu mustahil terjadi.

“Sejak Ridwan Kamil masuk Golkar apa pun judulnya, Ridwan Kamil harus tegas lurus, patuh dengan semua kebijakan politik Ridwan Kamil," pungkas Adi.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz