Menuju konten utama

Membaca Manuver PDIP Munculkan Andika Perkasa di Pilgub Jateng

PDIP saat ini tengah dalam posisi bersaing dengan Jokowi dalam berebut kursi di Pilgub Jawa Tengah.

Membaca Manuver PDIP Munculkan Andika Perkasa di Pilgub Jateng
Wakil ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan capres cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andika Perkasa memberikan keterangan pers saat rapat konsolidasi di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

tirto.id - Dinamika politik seputar Pilkada 2024 mulai terlihat menghangat di beberapa daerah. Jawa Tengah salah satu wilayah yang menjadi pertarungan sengit para kontestan. Partai politik juga sudah mulai memanaskan mesin politik masing-masing. Salah satunya PDI Perjuangan (PDIP), juga mulai membuka nama kader mereka yang akan didorong maju di Pilgub Jawa Tengah.

Partai yang kini berkuasa di Jawa Tengah itu berencana mengusulkan beberapa nama di bursa Pilgub Jateng mulai dari mantan Panglima TNI, Andika Perkasa, hingga Kepala LKPP sekaligus mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

"Di Jawa Tengah sebagai basis PDI Perjuangan, tentunya kami dorong kader PDI Perjuangan. Ada nama-nama yang beredar seperti Pak Andika (mantan Panglima TNI) itu juga diusulkan di Jawa Tengah, Bung Hendi (mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi) itu sebagai wali kota dua periode yang memiliki kualifikasi kepemimpinan juga nama yang masuk diusulkan di daerah,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai mengikuti Soekarno Run sebagai bagian dari penutupan peringatan Bulan Bung Karno 2024 di gelar di Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/6/2024).

Selain dua nama tersebut, Hasto mengatakan nama Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang 'Bambang Pacul' Wuryanto, ikut masuk dalam bursa Pilgub Jateng. Namun, nama-nama kandidat itu akan disaring dan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

PDIP memastikan mereka berkomunikasi dengan semua partai dalam pilgub. Di Pilgub Bengkulu, PDIP bekerja sama dengan PAN. Sementara itu, di Lampung, PDIP bekerja sama dengan Partai Gerindra. Teranyar, di Jawa Timur, PDIP tengah melakukan penjajakan intens untuk bekerja sama dengan PKB.

Rakernas V PDI Perjuangan

Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto (kanan), Ketua DPP PDIP Puan Maharani (kiri), calon presiden Ganjar Pranowo (kedua kiri) dan calon wakil presiden Mahfud MD (kedua kanan) bertepuk tangan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU

Kans Andika Diusung PDIP?

Pengusungan nama Bambang Pacul dan Hendi tentu sudah tidak asing bagi publik. Beberapa lembaga survei pun memasukkan dua nama tersebut dalam radar mereka. Namun, nama Andika yang belakangan disebut PDIP untuk berkontestasi di Pilgub Jateng tentu menjadi perhatian karena belum pernah masuk radar beberapa lembaga survei.

Dalam survei Parameter Politik Indonesia pada 15-21 Mei 2024 terhadap 800 responden dengan margin of error (MoE) 3,5 persen, elektabilitas nama yang muncul mulai dari mantan Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen (10,9 persen), Hendrar Prihadi (7,7 persen).

Selain itu, ada Dico Ganinduto (7,1 persen), Yusuf Chudlori (6,4 persen), Joko Sutopo (2,1 persen), Bambang PAcul (2 persen), Ahmad Lutfi (1,8 persen), Sudaryono (0,7 persen), Kaesang Pangarep (0,7 persen), Rafi Ahmad (0,4 perse) hingga Sudirman Said (0,2 persen).

Sementara itu, survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 1.200 responden dengan MoE 2,8 persen dan kepercayaan 95 persen lewat simple random sampling, pendekatan top of mind mencatat Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (5,2 persen), Kaesang Pangarep (2,5 persen), Sudaryono (2,1 persen), Bambang Pacul (1,8 persen).

Selanjutnya Dico Ganinduto (1,7 persen), Taj Yasin (1,5 persen), Hendrar Prihadi (0,9 persen), Yusuf Chudlori (0,3 persen), Sudirman Said (0,2 persen) hingga Joko Sutopo (0,1 persen). Angka tersebut belum menjawab tembus 78,7 persen.

Andika Perkasa

Andika Perkasa di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Sabtu 18/11/2023. tirto.id/Hanif

Sementara itu, dalam simulasi 21 nama kandidat, LSI mencatat nama Kaesang Pangarep (15,9 persen), Ahmad Lutfi (12,9 persen), Abdul Wachid (7,8 persen), Raffi Ahmad (6,8 persen), Bambang Pacul (5,8 persen).

Selanjutnya Sudaryono dan Hendrar Prihadi (4,7 persen), Dico Ganinduto (3,5 persen), Taj Yasin (2,7 persen), Yusuf Chudlori (2,4 persen) dan Sudirman Said (1,5 persen). Nama Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengantongi 0,5 persen. Sementara itu, angka tidak tahu dan belum menentukan pilihan tembus 19,5 persen.

Analis politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo menjelaskan dinamika politik Jawa Tengah masih cair. Namun, pesan yang disampaikan PDIP dengan mengusung Andika Perkasa adalah upaya membendung pengaruh Irjen Pol Ahmad Luthfi yang merupakan anggota polisi, selain kebuntuan dalam membangun koalisi.

"Kalau menurutku kenapa Pak Andika dimunculkan di Jawa Tengah ya pasti uintuk memecah kebuntuan itu nomor satu, lalu kemudian kan ada Ahmad Luthfi yang dari polisi maka diajukan yang dari tentara, jadi itu untuk meredam efek Ahmad Luthfi," kata Kunto, Senin (1/7/2024).

Strategi pengusungan sosok Andika Perkasa di Jawa Tengah akan menjadi upaya mencari simpati dari publik, spesifik lagi ke kalangan militer.

Kunto menekankan bahwa upaya memajukan Andika akan membawa kemenangan belum tentu menjadi kenyataan. Ia beralasan, banyak variabel dalam upaya memenangkan Jawa Tengah, salah satunya variabel Jokowi. Ia mengatakan, Jokowi memiliki Projo yang notabene kuat di Jawa Tengah.

"Yang kedua, Jokowi effect juga lumayan. Kemarin terbukti di Pilpres," kata Kunto.

Namun, Kunto yakin PDIP tidak akan diam. Mereka akan berupaya melawan dampak efek Jokowi di Pilkada. Ia menilai, PDIP bisa saja melakukan konsolidasi mesin partai.

PDIP pun sebaiknya tidak lagi menggunakan pendekatan otoritarian hingga militeristik ke depan, tetapi mulai menerapkan demokrasi. Setidaknya, PDIP harus mendengar suara wong cilik atau partai berlambang banteng itu kembali dihukum di Pilgub Jateng.

Sementara itu, analis politik dari SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, nama Andika memang belum masuk dalam radar Pilkada Jateng. Hal ini tidak lepas berita mantan KSAD itu maju Pilkada masih belum banyak beredar. Namun, PDIP memang butuh nama kandidat alternatif untuk mengalahkan tokoh yang berafiliasi dengan Jokowi, yakni Irjen Ahmad Luthfi maupun Kaesang Pangarep.

"PDI Perjuangan memang butuh menampilkan nama calon yang paling potensial untuk mengimbangi dua nama yang dekat dengan Jokowi Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Kaesang. Sejauh ini, nama unggulan PDI Perjuangan seperti Hendrar Prihadi dan Bambang Wuryanto relatif belum cukup kompetitif menghadapi calon kubu Jokowi seperti Kaesang dan Ahmad Luthfi. Karena itu, PDI Perjuangan sekarang membuka kemungkinan hadirnya figur lain, Andika salah satunya," kata Saidiman, Senin (1/6/2024).

Saidiman menuturkan, PDIP wajar serius menghadapi kandidat Jokowi. Ia mengatakan, PDIP saat ini tengah dalam posisi bersaing dengan Jokowi dalam berebut kursi Jawa Tengah.

"Ada semacam rivalitas antara Jokowi dan PDI Perjuangan di Jawa Tengah. PDI Perjuangan tentu tidak mau kehilangan wibawa di kandang mereka," kata Saidiman.

Saidiman menambahkan, persoalan pada nama-nama lain selain Ahmad Luthfi dan Kaesang adalah karena popularitas mereka belum maksimal.

"Menurut saya pada akhirnya pemilih akan melihat figur calonnya. Pengaruh endorsement sekarang mungkin masih kuat karena publik belum sepenuhnya tahu kualitas personal masing-masing calon," kata Saidiman.

Namun, niatan Andika untuk didorong di Pilgub Jateng tampaknya batal. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mendorong agar Andika Perkasa untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Internal mulai diinventarisir nama-nama prioritas pertama Pak Andika memang untuk calon gubernur DKI, kemudian dari perkembangan berbagai situasi terkini karena PDI Perjuangan tidak bisa sendiri tentu perlu menggaet partai-partai yang ada di Jakarta," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Said mengatakan, PDIP tidak memenuhi syarat cukup untuk mendapat tiket pengusungan cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta. Ia mengatakan, PDIP masih melakukan lobi-lobi dengan partai politik lain.

Selain Andika, mereka mempertimbangkan nama Tri Rismaharini di Pilkada Jakarta. Ia mengakui nama Anies juga menjadi pertimbangan. Pria yang juga anggota DPR dari Jawa Timur ini beralasan mereka tengah berkomunikasi dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dalam rencana pengusungan Anies.

Sayang, dari ketiga nama tokoh itu masih dalam rapat DPP belum dilaporkan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Namun ini masih proses-proses awal yang belum masuk dalam rapat DPP dan belum dilaporkan kepada ibu ketua umum," tutup Said Abdullah.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri