Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Memahami Arti Ta'awun Menurut Agama Islam, Dalil dan Contohnya

Ta'awun, arti ta'awun, dalil naqli tentang ta'awun, dan contoh ta'awun.

Memahami Arti Ta'awun Menurut Agama Islam, Dalil dan Contohnya
Warga menolong anak-anak dengan cara menggendong siswa saat menyeberangi sungai sepulang sekolah di wilayah pedalaman desa Panca, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat, (22/1/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/hp.

tirto.id - Sikap ta'awun termasuk ajaran dasar dalam agama Islam yang sifatnya berkaitan dengan akhlak manusia.

Pengertian Ta'awun

Kata ta'awun sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti saling membantu atau saling menolong.

Dalam buku Akidah Akhlak Kelas VIII Tahun 2020 yang diterbitkan Kementerian Agama, menurut istilah ta'awun adalah sikap atau perilaku membantu orang lain.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sehingga membutuhkan uluran bantuan dari orang lain.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu bantuan orang lain dengan saling menolong.

Dalil Naqli tentang Ta'awun

Perintah agar manusia memiliki sikap ta'awun disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

وَتَعَاوَنُوۡا عَلَى الۡبِرِّ وَالتَّقۡوٰى‌ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوۡا عَلَى الۡاِثۡمِ وَالۡعُدۡوَانِ‌ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ....

...wa ta'aa wanuu 'alalbirri wattaqwaa, wa ta'aa wanuu 'alal itsmi wal'udwaan, wattaqullaaha, innallaaha syadiidul 'iqaab.

Artinya: "...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya".

Dari ayat di atas, jelas disebutkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Agama Islam mengarahkan tujuan dan bentuk tolong-menolong itu dalam hal kebaikan dan untuk segala perkara yang baik serta bermanfaat atas izin Allah SWT.

Hal ini bermakna bahwa tolong-menolong itu didasarkan atas iman, kebenaran, dan untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Tolong menolong ini ditujukan kepada sesama manusia dalam semua aspek kehidupan, jadi tidak terbatas antara kaum muslim saja.

Dalam surah At-Taubah ayat 71 juga terdapat penjelasan tentang ta'awun:

وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتُ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ‌ۘ يَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَيُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوۡنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيۡعُوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ‌ؕ اُولٰۤٮِٕكَ سَيَرۡحَمُهُمُ اللّٰهُؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ

Walmu'minuuna wal mu'minaatu ba'duhum awliyaaa'u ba;d; yaamuruuna bilma'ruufi wa yanhawna 'anil munkari wa yuqiimuunas Salaata wa yu'tuunaz Zakaata wa yutii'uunal laaha wa Rasuulah; ulaaa'ika sayarhamuhumul laah; innallaaha 'Aziizun Hakiim

Artinya: "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana".

Meski demikian, tidak setiap bentuk tolong–menolong itu baik, melainkan ada juga yang tidak baik.

Tolong-menolong yang baik apabila mengarah pada kebaikan sesuai petunjuk agama, demikian dikutip dari laman Suara Muhammadiyah.

Adapun tolong-menolong yang menyangkut masalah dosa dan permusuhan termasuk perkara yang dilarang agama.

Begitu juga dengan ta’awun, tolong menolong adalah suatu sistem yang benar-benar memperindah Islam.

Manusia satu dengan yang lainnya pastilah saling membutuhkan, tidak ada seorang manusia pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan dari yang lain.

Ta’awun di antara kaum muslimin merupakan kekuatan dan pelindung. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam telah menyerukan ta’awun bagi kaum muslimin, persatuan dan berpegang teguhnya mereka (pada agama Allah).

Demikianlah kaum muslimin, semakin bertambah kokoh dengan saling tolong menolong di antara mereka. Sebagaimana sabda Nabi Rasulullah SAW:

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

Artinya: “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan satu bangunan yang sebagiannya menguatkan bagian lainnya.” [HR. Al-Bukhari (no. 481, 2446, 6026), Muslim (no. 2585) dan at-Tirmidzi (no. 1928)]

Sangat penting jika kita bisa menerapkan sifat ta’awun dalam dimensi kehidupan sehari-hari seperti sekarang ini. Karena realitanya, sangat sedikit sekali orang yang enggan menerapkan sifat ta’awun dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Ta'awun

Seiring dengan keadaan manusia itu sangat terbatas. baik dalam penguasaan ilmu atau kondisi lainnya, manusia sebagai makhluk yang lemah harus saling membantu dalam memenuhi hajat hidupnya.

Berikut ini contoh ta'awun yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Meringankan beban hidup orang lain.
  2. Menutupi aibnya.
  3. Memberi bantuan kepada seseorang.
  4. Mengunjungi orang yang sedang sakit / menerima suatu musibah.
Dampak Positif Membiasakan Sikap Ta’awun:

  1. Terpenuhinya kebutuhan hidup berkat kebersamaan.
  2. Membuat tugas yang berat menjadi ringan.
  3. Terwujudnya persatuan dan kesatuan
  4. Menimbulkan rasa simpati pada sesama.
Upaya membiasakan bersikap ta’awun

  1. Menyadari bahwa setiap manusia itu mempunyai kelebihan dan kekurangan.
  2. Menyadari bahwa kondisi manusia lemah dan tidak bisa hidup sendiri.
  3. Membiasakan mengedepankan kepentingan bersama, tanpa harus mengorbankan kebutuhan diri sendiri.
  4. Membiasakan melihat potensi diri, baik dari segi keilmuan maupun materi sebagai bahan mewujudkan kebersamaan.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Fitra Firdaus