Menuju konten utama

Media Asing: Pilgub Jakarta Ujian Bagi Pluralisme Indonesia

Hampir rata-rata media asing itu menuliskan Pilkada Jakarta sebagai ujian bagi demokrasi dan pluralisme Indonesia.

Media Asing: Pilgub Jakarta Ujian Bagi Pluralisme Indonesia
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan gagasan tentang pembangunan SDM masyarakat Jakarta saat Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Tirto.ID/Andrey Gromico

tirto.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua DKI Jakarta, yang diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi sorotan media asing.

Menurut laporan Antara, hampir rata-rata media asing itu menuliskan Pilkada Jakarta sebagai ujian bagi demokrasi dan pluralisme Indonesia. Ada pula yang menuliskan Pilkada Jakarta 2017 sebagai batu loncatan menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Kantor Berita Reuters, pada Rabu menulis: "Pilkada Jakarta merupakan ujian bagi demokrasi dan toleransi beragama di Indonesia. Dan sebagai pusat pemerintah dan bisnis, ajang Pilkada juga menjadi barometer untuk pemilihan presiden 2019".

The Guardian edisi Februari 2017 dalam artikel bertajuk "Battle for Indonesia's largest city: all you need to know about elections in Jakarta",mengulas mengapa Pilkada Jakarta menjadi penting.

"Memenangkan pemilu gubernur dilihat sebagai batu loncatan tak resmi untuk menjadi presiden. Presiden saat ini, Joko Widodo 'pindah' dari posisi gubernur Jakarta ke kantor presiden pada tahun 2014. Sementara itu, pilpres akan digelar pada tahun 2019," demikian laporan The Guardian.

Masih menurut The Guardian, pemungutan suara di Jakarta merupakan pertarungan yang paling sengit di Indonesia. Pilgub di ibu kota disebut-sebut sebagai ajang pengujian bagi nilai-nilai Islam moderat dan pluralisme Indonesia.

Sementara The New York Times mengulas pilkada Jakarta dengan artikel berjudul, "Election in Indonesia's Capital Could Test Ethnic and Religious Tolerance".

Kalimat pembuka dalam laporan The New York Times menuliskan: "Dalam salah satu kampanye yang paling diperdebatkan dalam sejarah demokrasi yang muda di Indonesia, Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jakarta, sedang berjuang pada dua front: di pengadilan opini publik dan di pengadilan."

Dalam ulasannya, The New York Times juga menyoroti kasus penistaan agama yang menyeret Ahok menjadi terdakwa.

Portal berita Amerika Serikat itu mengatakan sejumlah analis politik berpendapat bahwa kasus hukum yang sedang dihadapi Ahok adalah pelanggaran terhadap larangan puluhan tahun untuk menjadikan etnis dan agama sebagai senjata politik--sebuah langkah yang diduga dilakukan oleh lawan Presiden Joko Widodo untuk melemahkan pencalonannya kembali pada pilpres 2019.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto