tirto.id - Masyarakat Kabupaten Nduga, Provinsi Papua berterimakasih kepada Pemerintah Pusat atas rampungnya jalan trans Papua yang menghubungkan kabupaten di wilayah pegunungan Papua.
Jalan trans Papua telah menghubungkan Distrik Mumugu di Kabupaten Asmat sampai dengan Batas Batu yang merupakan perbatasan Kabupaten Nduga dan Kabupaten Asmat, dan dilanjutlan lagi sampai dengan Nduga - Kabupaten Jayawijaya.
"Masyarakat Nduga semua menerima itu. Tidak ada satupun masyarakat yang tidak menerima jalan ini. Kalau ada yang mengatakan bahwa masyarakat tidak menerima berarti itu kelompok tertentu saja," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nduga, Andi Ashari di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu (21/5/2017), dikutip dari Antara.
Andi Ashari menyatakan bahwa masyarakat juga mengharapkan setelah tahun 2019 jalan trans-Papua yang kini dikerjakan oleh Kementeria PU bekerjasama dengan TNI itu sudah diaspal.
"Masyarakat sangat senang, sebab dahulu dari Distrik Mbua (Nduga) itu mau ke Wamena (Jayawijaya) butuh perjalanan satu hari, tetapi sekarang dapat dijangkau dengan strada, bahkan hanya butuh empat jam sudah sampai," katanya.
Dalam kunjungan kerja ke Jayawijaya untuk melihat pembangunan jalan trans-Papua kemarin, Presiden Joko Widodo meminta TNI dan Kementerian Pekerjaan Umum terus mempertahankan kerja sama membuka daerah terisolasi di Papua melalui pembuatan jalan trans-Papua.
"Saya kira kalau duet seperti ini dilakukan terus, ini akan mempercepat pembangunan jalan trans-Papua. Semua jalan trans-Papua akan dikerjakan seperti itu sehingga ada percepatan pembangunan jalan trans," kata Jokowi.
Jokowi mengakui medannya sangat berat untuk dikerjakan sendiri oleh Kementerian PU.
"Kalau kita lihat medan yang berada di ketinggian tiga ribu dua ratusan seperti ini, sangat sulit sekali, sehingga yang bisa masuk awal-awal memang TNI, nanti Kementerian PU menyusul untuk aspal," kata Presiden Joko Widodo.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani