tirto.id - Massa pendemo di Gedung Bawaslu sempat memprovokasi aparat dengan melemparkan batu dan petasan. Mereka menembakkan petasan sebagai balasan atas tembakan gas air mata yang dilakukan polisi.
Hingga Rabu (22/5/2019) pukul 00.57, polisi terus berusaha membubarkan massa. Polisi membalas petasan dengan gas air mata dan terus maju ke arah kawasan Tanah Abang.
"Maju dikit lagi, maju," kata seorang polisi.
Selain menerjunkan tim anti-huru hara, polisi menerjunkan pemukul mundur dengan sepeda motor. Mereka mengejar gabungan massa dan warga Tanah Abang yang masih bertahan di Jalan Wahid Hasyim, belakang gedung Bawaslu RI.
Para demonstran dan warga pun berhamburan dan masuk ke gang-gang yang berada di sekitar Jalan Wahid Hasyim. Namun, polisi berhasil menangkap sejumlah demonstran.
Kericuhan ini bermula Selasa (21/5/2019) sekitar pukul 22.45. Kericuhan ini sempat bikin beberapa peserta terluka. Polisi bahkan sempat menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai provokator.
Massa yang sudah berdemonstrasi sejak siang tadi ini sempat mencoba kembali merangsek ke depan Jalan MH Thamrin, yang berada di depan Gedung Bawaslu.
Beberapa kali, polisi dan massa sempat bernegosiasi untuk mengakhiri demonstrasi ini. Para demosntran ini menuntut beberapa orang yang ditangkap untuk dipulangkan.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali