tirto.id - Sekitar 300 orang yang kembali dari aksi bela kalimat tauhid di patung Arjuna Wijaya sempat terlibat cekcok saat melewati kantor Gerakan Pemuda Ansor. Massa hampir bentrok karena merasa ada lemparan batu dan botol plastik dari arah kantor GP Ansor.
Ratusan massa kemudian berhenti dan adu argumen dengan pihak kepolisian. Tuntutan massa adalah meminta kepolisian memberi jalan bagi peserta aksi yang membawa ratusan bendera dengan tulisan tauhid.
"Kalau anggota GP Ansor ini masih di depan pintu itu kami enggak tenang. Itu masih banyak massa di belakang. Kalau ada polisi saja mereka berani lempar, gimana kalau enggak ada?" kata salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.
Massa memang hanya melakukan aksi di Patung Kuda. Polda Metro Jaya mengaku tidak ada pemberitahuan aksi di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ataupun kantor GP Ansor. Pasukan polisi yang mengamankan jalan pun minim. Terlihat tidak sampai 20 orang yang melerai massa dengan anggota GP Ansor.
Sekitar 500 meter dari lokasi kantor GP Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) hampir terpancing dan keluar dari halaman kantor menuju kantor GP Ansor. Namun pihak Banser saling menahan diri dan tetap bertahan di kantor.
"Enggak ada musuh di Indonesia ini, kita semua bersaudara," teriak salah satu anggota GP Ansor membalas nyanyian massa "bubarkan Ansor."
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto