Menuju konten utama

Gus Nuril: Jangan Kurang Ajar Datang ke Rumah NU

"Kalau kurang ajar datang ke rumah besar Nahdlatul Ulama, akan kami hajar," kata Gus Nuril.

Gus Nuril: Jangan Kurang Ajar Datang ke Rumah NU
Kantor PBNU, Jakarta Pusat. FOTO/nu.or.id

tirto.id - Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nurul Arifin, atau yang akrab dipanggil Gus Nuril, mengatakan bahwa dirinya bersama PGN dan Banser siap menjaga PBNU jika terjadi demo yang mengganggu negara Indonesia. Ia mengatakan akan menghajar siapa pun yang berani datang ke PBNU dengan kurang ajar.

"Kalau kurang ajar datang ke rumah besar Nahdlatul Ulama, akan kami hajar. Kami sudah mengekang kesabaran berlebih. Kami datang karena kami cinta kepada ulama. Siapapun yang mencoba mengganggu rumah besar Nahdlatul Ulama, sudah selesai," kata Gus Nuril, di depan kantor PBNU, Jumat (25/10/2018) sore.

Hari ini memang direncanakan akan ada aksi yang dilaksanakan oleh Forum Aktivis Islam pada Jumat (26/10/2018), pukul 15.00 WIB. Namun, hingga pukul 16.00 WIB aksi belum juga muncul.

Rencana aksi itu menuntut PBNU untuk meminta maaf kepada seluruh umat muslim di dunia. Selain itu, aksi tersebut juga menuntut pembubaran Banser dan GP Ansor, serta pemenjaraan pelaku pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Aksi tersebut juga rencananya akan membawa sekitar 10.000 orang dari seluruh Indonesia.

"Sebagaimana dulu, ketika kami bela Gus Dur, kami bukan partisan partai, tetapi ulama ketika Gus Dur dihina, saya bikin pasukan berani mati, saat ini ada Patriot Garuda Nusantara, Banser, GP Ansor, menjaga NU. Menjawil Banser maka berarti menjawil diri saya. Menjawil Banser berarti mempertaruhkan harkat martabat Nahdlatul Ulama, akan kita libas," kata Gus Nuril.

Gus Nuril dikenal juga sebagai salah satu sesepuh di Banser dan pernah memimpin Pasukan Berani Mati di era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden RI.

Baca juga artikel terkait AKSI BELA TAUHID atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto