tirto.id - Kunyit dikenal sebagai obat herbal yang sering dicampurkan dalam minuman dan dijadikan jamu untuk mengatasi berbagai berbagai gangguan kesehatan. Misalnya, meredakan nyeri sendi, tukak lambung, sakit saat menstruasi dan lain sebagainya.
Belakangan, kunyit juga dianggap berpotensi menjadi obat kanker. Anggapan itu diperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Washington State University.
Tim peneliti di universitas tersebut telah mengembangkan curcumin, kandungan utama pada kunyit, menjadi obat yang berhasil menghambat pertumbuhan sel-sel kanker tulang. Tidak hanya itu, kunyit juga terbukti berkontribusi terhadap pertumbuhan sel-sel tulang yang sehat.
Pasien muda dengan kanker tulang sering dirawat dengan kemoterapi dosis tinggi sebelum dan sesudah operasi. Banyak di antaranya mereka menggalami efek samping yang berbahaya. Oleh karenanya, penelitian itu dilakukan demi mengembangkan alternatif pengobatan kanker yang lebih nyaman bagi pasien.
Tim peneliti di Washington State University membuktikan curcumin dapat berfungsi sebagai zat anti-oksidan, anti-inflamasi dan membantu proses pembentukan tulang. Mereka juga menyimpulkan curcumin bisa digunakan untuk mencegah berbagai jenis kanker.
"Biolekul alami yang berasal dari produk nabati ini [kunyit] tidak mahal dan merupakan alternatif yang lebih aman daripada obat-obatan sintetis," ujar Bose, salah seorang peneliti.
Sebagaimana dilansir laman Medical News Today, para ilmuan lainnya juga melakukan penelitian terkait manfaat kunyit untuk pengobatan kanker payudara, kanker paru-paru, kanker darah, dan kanker pada sistem pencernaan.
Hasilnya, disimpulkan bahwa kandungan curcumin dalam kunyit berpotensi sebagai obat anti-kanker yang efektif untuk diminum tanpa atau dengan kombinasi obat lain.
Curcumin disebut dapat mempengaruhi berbagai molekul yang berperan dalam mengendalikan kanker, termasuk faktor transkripsi yang sangat penting untuk replikasi DNA, pertumbuhan sitokin yang berperan untuk pensinyalan sel, dan protein apoptosis yang membantu mengontrol kematian sel.
Memorial Sloan Kettering Cancer Centerjugamenuliskan bahwa curcuminoids di dalam kunyit dapat digunakan untuk mencegah peradangan dengan menghambat molekul yang menyebabkannya.
Curcuminoids akan melindungi tubuh dengan meningkatkan aktivitas enzim detoksifikasi. Tidak hanya itu, ia akan menetralkan molekul yang menyebabkan kerusakan DNA yang berkontribusi pada radikal bebas.
Tips Mengonsumsi Kunyit
Selama ini, kunyit sudah sering diolah menjadi beragam bentuk, seperti pil, tablet, teh hingga obat cair, untuk dikonsumsi sebagai suplemen. Sebagian orang bahkan mengonsumsinya secara langsung tanpa diolah.
Namun, sebenarnya ada beberapa cara alternatif yang dapat digunakan untuk mengonsumsi kunyit agar manfaat rempah ini bagi tubuh bisa didapatkan. Berikut adalah beberapa caranya seperti dilansir laman Emedihealth:
1. Tambahkan bubuk kunyit ke susu hangat.
2. Campurkan beras merah atau biji-bijian lain yang dimasak dengan kismis dan kacang mede serta kunyit, jintan, dan ketumbar untuk membuat lauk yang sehat dan lezat.
3. Pakai bubuk kunyit atau kunyit cincang (bisa diparut) segar untuk campuran saus salad atau bumbu.
4. Tambahkan kunyit iris segar ke smoothie pagi Anda untuk memberikannya warna emas yang menarik. Rasanya yang khas akan melengkapi wortel, apel, dan buah jeruk dalam smoothie.
Tidak hanya sebagai pencegah kanker, khasiat lain juga dapat didapatkan dengan mengonsumsi kunyit seperti mempercepat penyembuhan luka dan infeksi, meminimalisir peradangan, batu ginjal, dan gas perut.
Efek Samping Kunyit
Meskipun konsumsi kunyit cenderung aman, ada beberapa kekhawatiran pada efek sampingnya. Konsumsi kunyit secara berlebihan dalam dosis tinggi bisa memicu efek samping yang mengkhawatirkan.
Laman Very Well Health melaporkan seseorang yang mengonsumsi kunyit dalam dosis tinggi bisa memiliki irama jantung yang abnormal. Selain itu, konsumsi kunyit secara berlebihan dapat memperburuk masalah pada kandung empedu, dan menyebabkan kadar gula yang sangat rendah pada pengidap diabetes.
Oleh karena itu, mereka yang hendak mengonsumsi kunyit secara teratur lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi dosis yang aman sesuai riwayat kesehatannya.
Ibu hamil juga disarankan berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan bahwa konsumsi kunyit, baik sebagai obat maupun suplemen, tidak menimbulkan resiko berbahaya bagi janin atau diri sendiri.
Pasien yang akan menjalani operasi pun disarankan untuk tidak mengonsumsi kunyit terlebih dahulu mengingat efeknya yang dapat memperlambat pembekuan darah.
Ada pula kemungkinan alergi yang muncul ketika mengonsumsi kunyit. Beberapa orang yang mengalami ini akan merasakan gejala ringan seperti ruam kulit, gatal di mulut, atau batuk setelah menelan kunyit.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Addi M Idhom