Menuju konten utama

Manfaat Batu Bara dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa saja manfaat batu bara dalam kehidupan sehari-hari? Simak penjelasannya di artikel ini.

Manfaat Batu Bara dalam Kehidupan Sehari-hari
Aktivitas bongkar muat batu bara di pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (20/2/2024). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.

tirto.id - Batu bara adalah batuan sedimen yang berasal dari sisa endapan organik dan memiliki sifat mudah terbakar. Pembentukan batu bara terjadi sekitar 340 juta tahun yang lalu, dimulai dari tumbuhan yang mati dan mengalami pembusukan dalam jangka waktu puluhan hingga ratusan juta tahun.

Dalam situs Pusat Kajian Sumberdaya Bumi Non-Konvensional UGM, batu bara merupakan bahan bakar pembangkit listrik hampir 40 persen di seluruh dunia. Selain itu, manfaat batu bara tidak hanya untuk pembangkit listrik, tetapi juga sebagai bahan bakar utama dalam produksi baja, semen, hingga industri kimia dan farmasi.

Berkaitan dengan pembahasan mengenai manfaat batu bara, dalam artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa saja manfaat dari batu bara? Dalam artikel ini juga akan mengulas kekurangan batu bara.

Apa Saja Manfaat Batu Bara dalam Kehidupan Sehari-hari?

Secara umum, manfaat batu bara dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan penggunaan untuk rumah tangga dan juga industri. Manfaat batu bara ini juga terkait erat dengan penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Dilansir dari situs Society for Mining, Metallurgy & Exploration dan dokumen “Road Map Pengembangan dan Pemanfaatan Batu Bara 2021-2045" terbitan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, manfaat batu bara antara lain:

1. Sumber tenaga pembangkit listrik

Kegunaan batu bara di indonesia adalah sebagai sumber energi utama untuk pembangkit listrik. Potensi manfaat batu bara sebagai pembangkit listrik di Indonesia mencapai 58 persen dalam bauran energi nasional. Dengan sumber daya dan cadangan batu bara yang melimpah, batu bara dianggap sebagai sumber energi yang murah dibandingkan dengan energi terbarukan.

2. Produksi bahan bakar cair

Batu bara dapat diubah menjadi hidrokarbon cair melalui proses pencairan batu bara, yang dikenal sebagai "Coal to Liquid Fuels" (CTL). Proses ini menghasilkan bahan bakar minyak sintetis yang dapat digunakan sebagai alternatif minyak bumi sehingga membantu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.

3. Produksi briket

Batu bara dapat diolah menjadi briket, yaitu bahan bakar padat yang dibentuk melalui penekanan atau pencetakan. Terdapat tiga jenis briket batu bara: non-karbonisasi, terkarbonisasi, dan bio-coal.

4. Penggunaan dalam industri metalurgi

Batu bara digunakan dalam industri metalurgi untuk menghasilkan kokas, briket kokas, carbon raiser, dan pulverized coal injection. Produk-produk ini digunakan dalam pemurnian nikel dan besi.

5. Produksi SNG

Batu bara bisa menghasilkan Synthetic Natural Gas (SNG) melalui gasifikasi. SNG, yang memiliki sifat mirip dengan gas alam, dapat menggantikan gas alam untuk keperluan rumah tangga, pembangkit listrik tenaga gas/uap, bahan bakar industri, dan bahan bakar kendaraan bermotor.

6. Produksi amonia dan hidrogen

Gasifikasi batu bara juga menghasilkan gas sintetis (syngas) yang digunakan dalam proses Haber-Bosch untuk memproduksi amonia.

Proses ini melibatkan reaksi eksotermik antara batu bara dengan campuran oksigen dan uap untuk menghasilkan karbon monoksida dan hidrogen. Syngas kemudian diolah lebih lanjut untuk menghasilkan hidrogen, yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri.

7. Produksi metanol dan DME

Batu bara dapat diolah melalui proses gasifikasi untuk menghasilkan metanol, sebuah produk petrokimia yang sangat penting. Metanol digunakan sebagai bahan baku dalam industri tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida, dan plywood.

Selain itu, metanol berfungsi sebagai antifreeze dan inhibitor dalam industri minyak dan gas, serta sebagai bahan baku biodiesel. Metanol juga bisa diubah menjadi Dimetil Eter (DME), yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif, baik secara murni maupun dicampur dengan bahan bakar lain.

8. Menghasilkan karbon aktif

Batu bara digunakan untuk menghasilkan karbon aktif yang berguna dalam filter pemurnian air dan udara serta dalam mesin dialisis ginjal.

9. Serat karbon

Batu bara menjadi bahan dasar pembuatan serat karbon, yang sangat kuat namun ringan. Serat karbon digunakan dalam konstruksi, pembuatan pesawat terbang, mobil, sepeda gunung, dan raket tenis.

10. Busa karbon

Batu bara digunakan untuk membuat busa karbon, yang memenuhi kebutuhan bahan rekayasa berkinerja tinggi di pasar produk militer, industri, kedirgantaraan, dan komersial.

11. Logam silikon

Batu bara juga berperan dalam pembuatan logam silikon. Logam ini digunakan dalam berbagai produk seperti pelumas, penolak air, resin, kosmetik, sampo rambut, dan pasta gigi. Selain itu, paduan silikon digunakan untuk membuat dinamo, pelat transformator, blok mesin, kepala silinder, dan peralatan mesin.

Apa Kekurangan Penggunaan Batu Bara

Dalam pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa kelebihan batu bara terkait dengan manfaatnya untuk berbagai keperluan sehari-hari serta industri. Disebutkan bahwa batu bara merupakan sumber energi yang murah bila dibandingkan dengan energi terbarukan.

Namun, di balik kelebihannya, batu bara juga memiliki sejumlah kekurangan.

Dilansir dari situs BKV Energy, kekurangan batu bara terutama terkait dengan dampak lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut ini penjelasannya.

1. Polusi udara

Pembakaran batu bara melepaskan berbagai polutan berbahaya ke udara, seperti merkuri, timbal, sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikel-partikel halus. Polutan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk asma, penyakit pernapasan, penyakit jantung, kanker, gangguan neurologis, dan kematian dini.

Meskipun ada regulasi emisi dari Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), banyak pembangkit listrik belum dilengkapi dengan kontrol polusi yang memadai.

2. Perubahan iklim dan pemanasan global

Penggunaan batu bara secara signifikan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ketika dibakar, batu bara melepaskan karbon dioksida, gas rumah kaca yang menjebak panas di atmosfer. Hal ini menyebabkan efek negatif seperti kekeringan, kenaikan permukaan laut, banjir, cuaca ekstrem, dan hilangnya spesies.

3. Pencemaran air

Penambangan dan pembakaran batu bara menyebabkan pencemaran air yang serius. Abu batu bara, yang dihasilkan dalam jumlah besar oleh pembangkit listrik, seringkali berakhir di tempat pembuangan, kolam, danau, dan lokasi lainnya.

Limbah ini berpotensi mencemari sumber air dari waktu ke waktu.

Penambangan batu bara juga menyebabkan drainase batuan asam dan merusak aliran sungai dan lembah melalui praktik penambangan puncak gunung. Selain itu, pembangkit batu bara seringkali bersaing dengan masyarakat setempat untuk mendapatkan pasokan air yang terbatas.

Baca juga artikel terkait BATU BARA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno