tirto.id - Warna kuning emas pada Burung Garuda sebagai lambang Negara Indonesia memiliki makna keagungan.
Burung Garuda merupakan lambang Negara Indonesia yang disebut Garuda Pancasila, di mana lambang negara ini digambarkan sebagai Burung Garuda menoleh ke kanan dengan 5 perisai yang melambangkan setiap silanya mulai dari sila ke-1 hingga sila ke-5.
Dikutip situs Pemkab Bogor, Burung Garuda sendiri juga dikenal sebagai burung mistis dari Mitologi Hindu yang asalnya dari India, kemudian berkembang di Kepulauan Indonesia sejak abad ke-6.
Makna Warna Emas pada Lambang Negara Burung Garuda
Burung Garuda melambangkan kekuatan dan gerak yang dinamis, ini terlihat dari sayapnya yang mengembang lebar dan siap terbang menjelajahi angkasa.
Selanjutnya sayap yang mengembang dan siap terbang ke angkasa melambangkan dinamika dan semangat menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Republik Indonesia.
Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan Kemendikbud, warna pokok Burung Garuda adalah kuning emas.
Warna kuning emas pada Burung Garuda melambangkan keagungan, kemegahan atau kejayaan, yang maknanya adalah bangsa Indonesia selalu menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.
Sementara pada Burung Garuda sendiri jumlah bulu yang terdapat di Garuda Pancasila berkaitan dengan hari lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan penjelasan sebagai berikut:
- Jumlah bulu pada masing-masing sayap kanan dan kiri, adalah 17 helai, ini memiliki tanggal kelahiran NKRI, yakni 17.
- Jumlah bulu di ekor ada delapan helai, yang menunjukkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia, yani bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8 dalam kalender masehi.
- Jumlah bulu di pangkal ekor sebanyak 19 helai dan bulu pada leher berjumlah 45 helai, yang jika digabungkan menjadi angka 1945, yang menunjukkan tahun kemerdekaan RI.
Angka-angka yang menunjuk tanggal 17 Agustus 1945 ini bermakna sejarah yang tujuannya untuk membangun kesadaran setiap warga negara Indonesia agar menghargai waktu dan selalu mengingat nilai historisnya.
Sementara gambar kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan, dimaknakan dengan pemikiran orang zaman dahulu yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang salah.
Arah ke kanan dianggap sebagai arah yang baik, yang membuat kepala Garuda selalu dibuat menghadap ke kanan.
Untuk perisai yang terdapat di Burung Garuda, bermakna sebagai lambang perjuangan dan perlindungan, karena perisai sering dibawa ke medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh.
Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah melambangkan garis Khatulistiwa yang memang membelah Kepulauan Indonesia.
Perisai yang merupakan lambang perjuangan dan perlindungan ini terbagi atas lima bagian, yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila.
Editor: Iswara N Raditya