tirto.id - Macam-macam gaya renang mulai dari renang gaya dada hingga bebas, aneka gaya renang tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Renang telah dikenal oleh manusia sejak zaman dahulu. Dalam sejarah, keterampilan berenang digunakan oleh suku-suku di tepi pantai, danau maupun sungai untuk mencari kebutuhan makan sehari-hari. Selain itu, sejak lama keterampilan berenang telah diajarkan kepada para pemuda dan prajurit untuk tujuan pertahanan negara.
Orang Yunani dan Romawi kuno menjadikan keterampilan berenang sebagai kebutuhan vital dalam dunia militer. Para tentara dituntut untuk menjadi perenang yang hebat demi menjalankan strategi saat perang.
Sementara di Jepang, renang merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh para Samurai. Tercatat, pada tahun 36 Sebelum Masehi, Kaisar Suigui sudah membikin pertandingan renang pertama di Jepang.
Macam-Macam Gaya Renang
Hari ini, renang banyak dijadikan hobi oleh orang-orang guna menjaga kesehatan tubuh. Renang bisa melatih sistem pernapasan, meningkatkan tinggi badan, juga membakar kalori sehingga otot-otot menjadi lebih kencang.
Saat kita berenang, otak akan memproduksi hormon endorfin sehingga pikiran lebih santai dan perasaan senang muncul. Selain itu, masih banyak segudang manfaat yang bisa didapatkan dari olahraga renang.
Dalam praktiknya, renang bisa dilakukan dengan beberapa gaya. Federasi Renang Internasional (FINA) membaginya menjadi empat gaya renang. Keempatnya adalah gaya bebas (crawl), gaya kupu-kupu, gaya punggung (backstroke) dan gaya dada (breaststroke).
Meski begitu, ada sejumlah gaya renang yang mungkin belum diketahui oleh khalayak umum. Adapun penjelasan selengkapnya soal macam-macam gaya renang tersebut adalah sebagai berikut:
1. Renang Gaya Dada
Renang gaya dada sering juga disebut dengan gaya katak. Penyebabnya, gerakan tangan dan kaki menyerupai katak saat berenang.
Perbedaan gerakan manusia dengan katak saat melakukan gerakan renang gaya dada adalah saat melakukan posisi meluncur. Pada gaya dada, saat meluncur, kedua tangan dan kaki manusia harus dalam posisi lurus. Gerakan ini berguna mengurangi hambatan dan tekanan ketika tubuh sedang melaju di dalam air.
Setelah meluncur, kaki dan tangan melakukan gerakan secara bersamaan. Kedua kaki ditarik ke samping, lutut ditekuk sehingga kedua tungkai kaki bertemu di belakang pantat. Setelah itu, kedua kaki diluruskan ke belakang dengan membuat lecutan untuk mendapat luncuran.
Di saat kedua kaki ditarik ke samping, secara bersamaan kedua lengan ditarik ke samping hingga telapak tangan sejajar dengan bahu, lalu diluruskan kembali ke depan.
Saat tangan ditarik ke samping, gerakan dilanjutkan dengan mendorong air ke belakang. Setelah itu, tangan ditarik ke dalam dada dan diluruskan ke depan sehingga tubuh akan mendapatkan luncuran.
Begitulah gerakan renang gaya dada yang dilakukan secara berulang. Untuk fase bernapas dalam gaya dada, kepala diangkat ke atas permukaan air saat tangan ditarik ke samping dan masuk ke dada. Ketika tangan sudah dalam posisi lurus, kepala harus sudah dalam posisi di dalam air.
2. Renang Gaya Samping
Renang gaya samping adalah salah satu jenis gaya renang yang jarang dipraktikkan oleh perenang. Biasanya, renang gaya samping digunakan untuk tujuan rekreasi. Perenang hanya menggunakan satu sisi tubuh. Dalam gaya ini, satu tangan berada di dalam air dan yang lainnya berada di atas permukaan air.
Tangan yang berada di dalam air biasanya melakukan gerakan ayunan melingkar untuk mendorong tubuh ke depan. Sementara itu, tangan yang berada di atas air melakukan gerakan rileks yang lurus ke arah kepala. Renang gaya samping ini tidak umumnya digunakan dalam kompetisi renang resmi dan jarang dikenal oleh banyak orang.
3. Renang Gaya Kupu-Kupu
Renang gaya kupu-kupu merupakan gaya renang terbaru yang diadopsi dari renang gaya dada. Dalam hal kecepatan, renang gaya kupu-kupu bisa menghasilkan kecepatan yang lebih baik dibanding gaya dada, tetapi membutuhkan tenaga yang lebih ekstra.
Sikap kaki saat melakukan renang gaya kupu-kupu adalah dengan menciptakan lecutan seperti ekor lumba-lumba, oleh karenanya gaya ini juga sering disebut sebagai gaya lumba-lumba.
Gerakan kaki dalam renang gaya kupu-kupu dilakukan dengan memanfaatkan gerak sendi pergelangan kaki dan punggung kaki. Pertama, pinggang diturunkan ke bawah diikuti dengan lecutan kaki ke arah bawah untuk menekan air ke bawah secara cepat serta kuat. Setelah itu pinggang diangkat ke atas agar kaki ikut naik, lalu gerakan diulangi dari awal.
Sementara itu, untuk gerakan tangan, tangan diangkat ke luar menuju permukaan air, lalu diikuti dengan gerakan seperti menangkap saat tangan kembali masuk ke dalam air. Dengan demikian air akan terdorong ke belakang dan perenang mendapatkan lecutan ke arah depan.
Gerakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang saat berenang. Adapun pernapasan dilakukan ketika tangan mulai ditarik ke arah bahu. Pada momen itu, kepala dapat diangkat ke atas air dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. Saat kepala sudah kembali masuk di air, udara dikeluarkan lewat mulut dan hidung secara bersama-sama.
4. Renang Gaya Anjing
Gaya ini dinamakan "renang gaya anjing" karena gerakannya menyerupai gerakan anjing yang berenang di air. Saat melakukan renang gaya anjing ini, posisi kepala berada di atas permukaan air, sementara kaki dan tangan melakukan gerakan mengayuh. Renang gaya anjing ini dianggap sebagai salah satu gaya renang yang paling mudah dilakukan, terutama oleh pemula yang belum mahir berenang.
5. Renang Gaya Punggung
Renang gaya terlentang dengan posisi tubuh menghadap atas disebut sebagai renang gaya punggung. Berenang gaya punggung dilakukan dalam posisi tubuh terlentang. Ini membuat kita lebih mudah melakukan pernapasan, sebab wajah dan hidung tidak berada di dalam air. Namun, karena wajah menghadap ke atas, sulit bagi perenang untuk melihat ke depan saat melakukan gaya punggung.
Gerakan tungkai kaki dalam renang gaya punggung dilakukan dengan silih berganti menendang ke arah bawah antara kaki kanan dan kaki kiri. Dalam hal ini, posisi kaki lurus, lutut tidak ditekuk dan tidak ditarik ke arah samping. Kaki hanya lurus dan bergerak dari atas ke bawah secara bergantian.
Sementara itu, ada tiga gerakan utama yang dilakukan oleh tangan dalam renang gaya punggung, yakni menarik, mendorong, dan kembali.
Tangan ditarik ke arah depan atas, lalu saat sudah masuk di dalam air, tangan mendorong ke arah belakang untuk mendapat lecutan. Gerakan ini dilakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri.
6. Renang Gaya Trudgen
Renang gaya trudgen sebenarnya merupakan varian dari gaya bebas. Dalam gaya ini, posisi kaki di dalam air menyerupai gerakan gunting, dengan kaki bergerak ke atas dan ke bawah secara bergantian. Kedua tangan berada dalam posisi horizontal, dan seiring gerakan kaki, salah satu tangan akan ditarik ke atas air dengan gerakan memutar mirip kincir. Kemudian, tangan yang lain akan dimasukkan di bawah tubuh, di antara paha.
Teknik pernapasan dalam renang gaya trudgen ini dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan kekuatan masing-masing perenang.
7. Renang Gaya Bebas
Renang gaya bebas sering juga disebut sebagai renang gaya crawl. Gerakan yang harus dilakukan hampir sama dengan gaya punggung. Hanya saja, renang gaya bebas dilakukan dengan posisi badan tengkurap.
Gerakan kaki dilakukan dengan mendorong tungkai ke arah bawah secara bergantian. Perlu diperhatikan, saat tungkai kaki menendang ke bawah, lutut tidak ditekuk, sehingga paha dan betis tetap dalam posisi lurus saat kedua kaki bergantian menendang ke arah bawah.
Sementara itu, gerakan tangan dilakukan seperti saat mengayuh perahu, bergantian antara tangan kiri dan kanan. Tangan ditarik ke arah depan, lalu masuk ke air sembari mendorong ke belakang untuk mendapatkan lecutan.
Saat tangan kiri berada di depan, tubuh agak serong ke arah kanan lalu kepala diangkat sedikit ke sebelah kanan. Pada saat itu, kita bisa mengambil nafas. Saat kepala kembali masuk ke dalam air, udara dikeluarkan secara bersamaan lewat hidung dan mulut, lalu giliran takan kanan ditarik ke depan, tubuh menyerong ke arah kiri. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang.
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis