tirto.id - Teknik renang gaya dada perlu diketahui terutama bagi Anda perenang pemula yang ingin belajar gaya tersebut. Adapun teknik dasar renang gaya dada meliputi beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan, seperti posisi badan dan kaki hingga pengambilan napas.
Renang gaya dada disebut juga dengan renang gaya katak. Hal itu karena teknik renang gaya dada meniru gerakan renang gaya katak. Perbedaannya, pada manusia sewaktu sikap meluncur kedua kaki dan lengan lurus, sedangkan pada gerakan renang gaya katak sikap seperti ini tidak dijumpai.
Dalam abad ke-19, yang diajarkan di sekolah-sekolah termasuk di kalangan militer juga yang dilombakan hanya renang gaya katak saja, sehingga pada waktu itu gaya tersebut disebut schoolslag (renang yang diajarkan di sekolah) yang diambil dari bahasa Belanda.
Bagi seseorang yang menguasai gaya ini, ia cenderung dapat berenang dalam jarak jauh atau pada waktu lama.
Mengutip modul PJOK SMA Kelas XI (2020), aspek-aspek teknis yang perlu diperhatikan dalam cara melakukan renang gaya dada adalah:
- Posisi badan;
- Gerakan kaki;
- Gerakan lengan;
- Pengambilan nafas;
- Koordinasi gerakan.
Lantas, apa saja teknik dasar renang gaya dada? Dan bagaimana pula posisi kaki dan badan serta teknik pengambilan napas renang gaya dada akan dibahas singkat dalam artikel ini.
Teknik Renang Gaya Dada
Teknik dasar renang gaya dada memiliki beberapa tahapan, yaitu mulai dari posisi badan, posisi kaki, tangan, teknik pengambilan napas, dan koordinasi gerakan. Namun, kali ini kita hanya akan membahas gerakan posisi badan dan kaki serta pengambilan napas dalam teknik renang gaya dada.
1. Posisi Badan Renang Gaya Dada
Berikut ini adalah teknik dalam menggerakkan badan dalam cara melakukan renang gaya dada:
- Posisi badan beserta seluruh anggota badan rileks;
- Badan harus sehorizontal mungkin;
- Gerakan dimulai dengan persiapan kaki;
- Tumit ditarik mendekati pinggul sekaligus membuka lutut ke luar;
- Dorong kedua kaki ke belakang secara serempak;
- Rapatkan kembali kedua kaki seperti sikap pertama;
- Lakukan Pembelajaran dengan jarak 5 – 7 meter.
2. Posisi Kaki Renang Gaya Dada
Gerakan kaki (kicking) renang gaya dada saat ini cenderung membentuk gerakan kaki dolphin (whip kick), yakni pada saat istirahat, yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah ditarik serentak mendekati pinggul.
Kemudian setelah fase itu dilakukan pergelangan kedua kaki diputar mengarah ke luar hingga membentuk sudut ± 50°.
Lalu, dari posisi ini kedua kaki melakukan gerakan menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus di belakang.
Berikut ini adalah cara menggerakan kaki dalam cara melakukan renang gaya dada:
- Badan dalam posisi menelungkup;
- Kedua tangan berpegangan pada bagian dinding;
- Kaki ditekuk (lutut dibengkokkan ke dalam/ditekuk);
- Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan kaki kanan saling berjauhan);
- Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan, ini akan menambah daya dorong);
- Ulangi langkah di atas dengan urutan tekuk, tendang, rapatkan, tekuk, tendang, rapatkan. Jadi urutan gerakan kaki gaya dada ini adalah tekuk, tendang, rapatkan.
3. Teknik Pengambilan Napas Renang Gaya Dada
Teknik pengambilan napas renang gaya dada adalah proses yang terjadi saat seseorang menghirup udara ketika berenang. Hal itu terjadi pada tahap akhir gerakan lengan, saat tangan sudah dalam posisi siap didorong ke depan. Ketika itulah kepala diangkat sehingga mulut berada di atas permukaan air. Pada saat yang sama, udara dihirup melalui mulut.
Dalam teknik pengambilan napas renang gaya dada, saat sedang mengambil napas, sangat penting untuk menjaga badan agar tetap dalam posisi horizontal dan memastikan bahu tidak keluar dari permukaan air. Sebaliknya, proses pengeluaran udara (napas) terjadi selama fase recovery lengan, ketika tangan didorong ke depan dalam posisi lurus, dan mulut serta hidung masuk kembali ke dalam air.
Kemudian, secara perlahan, udara dikeluarkan secara bertahap melalui mulut dan hidung. Untuk mempraktikkan teknik pengambilan napas renang gaya dada ini, latihan dilakukan dengan berdiri dalam posisi mengangkang di kolam dangkal. Bungkukkan tubuh ke depan sehingga badan tetap sejajar dengan permukaan air, sambil memastikan bahwa mulut berada di atas permukaan air.
Sejarah Renang Gaya Dada (Katak)
Mengutip modul PJOK SMP Kelas VII (2013), renang gaya dada (katak) populer pada tahun 1875 oleh perenang Inggris bernama Matthew Webb. Matthew adalah orang pertama yang merenangi teluk Channel (kanal) dengan menggunakan gaya dada.
Gerakan renang gaya dada menyerupai katak yang sedang berenang, sehingga gaya ini sering disebut dengan renang gaya katak.
Bentuk variasi berenang secara utuh di bawah air digunakan oleh perenang Teofilo Lidefonso pada Olimpiade tahun 1928. Ia memodifikasi teknik pengambilan napas setelah melakukan satu gerakan di bawah air. Begitu pula perenang Rusia yang bernama Lounitchev, ia meniru juara Olimpiade 1956, Masaru Furukawa dari Jepang.
Gerak gaya di bawah permukaan air ternyata menambah cepatnya gerak maju, dan hal ini kemudian dilarang oleh FINA (Induk Organisasi Renang Dunia) sejak tahun 1957. Peraturan ini kemudian merangsang untuk mengembangkan gaya dada dengan posisi di atas permukaan air.
Perenang Amerika, Chest Jastremski tampil berperan pada awal tahun 1960 dengan “Power Breaststroke” (bertenaga gaya dada), sehingga untuk beberapa saat Amerika Serikat memegang supremasi pada gaya ini.
Pada tahun 1966 perenang Rusia, Nikolai Pankain mulai mengembangkan gerak gaya dada yang dapat menambah kecepatan gerak tangan melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama-sama di bawah dada.
Hal ini merupakan pembaruan dalam irama dari gayanya dengan kemungkinan agak sedikit menunda posisi pengambilan napas. Pengembangan ini berperan penting dan kini disebut gaya dada Eropa, dan gaya ini berbeda dengan gaya dada Amerika Serikat.
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis