Menuju konten utama

Macam-Macam Gaya Renang untuk Penyelamatan Diri dan Tekniknya

Beberapa macam gaya renang untuk penyelamatan diri di air, seperti gaya bebas dan gaya dada. Berikut penjelasan selengkapnya.

Macam-Macam Gaya Renang untuk Penyelamatan Diri dan Tekniknya
Sejumlah peserta berusaha saling mendahului pada renang lintas Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (8/12/2019). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/ama.

tirto.id - Renang merupakan olahraga yang dilakukan di dalam air dengan cara menggerakkan bagian tubuh yaitu tangan dan kaki agar bergerak secara teratur.

Selain itu, renang juga merupakan salah satu upaya untuk penyelamatan diri dalam air.

Penyelamatan diri dalam air sangat penting dilakukan. Apalagi bagi Anda yang gemar berolahraga renang karena kecelakaan dalam air bisa terjadi kapan saja. Anda bisa mengalami kesulitan bernapas dan tentu saja bisa berakibat kematian.

Teknik Penyelamatan Diri di Air

Dilansir dari Modul Penyelamatan di Air, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun 2020, usaha penyelamatan diri dari air yang perlu dikuasai adalah sebagai berikut:

  1. Mempelajari kemampuan berenang dengan baik;
  2. Jika belum pandai berenang jangan berenang sendirian;
  3. Berenang di tempat atau daerah-daerah yang diperbolehkan menurut peraturan yang ada;
  4. Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberi pertolongan atau penyelamatan diri, jika terjadi kecelakaan;
  5. Mematuhi instruksi guru sebelum turut serta dalam kegiatan olahraga air;
  6. Berusaha meminta pertolongan, jika sangat membutuhkan.
Selain itu ada beberapa gaya renang yang perlu dimiliki dalam penyelamatan diri di air seperti gaya bebas dan gaya dada.

Gaya Bebas

Renang gaya bebas disebut juga gaya "Crawl" yang artinya merangkak sebenarnya merupakan gaya renang yang menyerupai seekor binatang yang sedang berenang seperti anjing / harimau.

Renang gaya bebas dibagi dalam 5 gerakan dasar yaitu :

1. Posisi Badan / Tubuh.

Posisi tubuh pada gaya bebas harus dijaga agar tubuh tetap lurus dan sejajar dengan permukaan air. Posisi hidung menghadap ke dasar kolam sebagai patokan ketika tubuh berada di dalam air. Kepala harus menghadap ke dalam air sehingga permukaan air tepat pada batas rambut dan dahi.

2. Gerakan Tungkai

Gerakan tungkai berfungsi sebagai stabilitator dan menjaga posisi badan agar tetap horizontal. Gerakan ini dulakukan dengan cara turun naik bergantian secara menyilang dan mirip gerakan sewaktu berjalan.

3. Gerakan Lengan

Gerakan Lengan pada gaya bebas sangat penting karena mempengaruhi laju / kecepatan seseorang dalam berenang. Gerakan tangan pada gaya renang bebas terdiri dari beberapa fase, yaitu fase entry (masuk) dan fase strech (menjulur), fase catch (menangkap), fase pull (menarik), dan fase recovery (pemulihan).

4. Pernapasan

Untuk menjaga tubuh agar tetap streamline, Anda harus menjaga sistem pernafasan Anda. Pernafasan pada gaya bebas sangat mempengaruhi laju renang. Oleh karena itu, setiap pengambilan nafas harus dilakukan dengan benar, yaitu dengan cara memutar kepala ke arah lengan yang sedang melakukan gerakan tarikan untuk mengambil nafas. Pengambilan nafas pada renang gaya bebas, tergantung dari kenyamanan perenang. Bisa dilakukan pengambilan nafas ke sebelah kanan atau ke sebelah kiri.

5. Koordinasi Gerakan

Gerakan koordinasi dikatakan baik apabila antara terjadi sinkronisasi antara gerakan tungkai, lengan, dan nafas sehingga terciptanya dalam irama yang tetap yang menghasilkan daya laju yang mulus.

Gaya Dada

Renang gaya dada merupakan gaya renang yang menyerupai gerakan katak yang sedang berenang. Perbedaannya, pada manusia sewaktu sikap meluncur, kedua tungkai dan lengan lurus, sedangkan pada gerakan katak sikap seperti ini tidak dijumpai.

Aspek-aspek teknis yang perlu diperhatikan dalam gaya dada adalah:

1. Posisi Badan

Posisi badan dalam gaya dada yaitu posisi badan telungkup dan mendatar pada perbumaan air. Seluruh anggota tubuh harus dalam keadaan rileks agar tidak mengeluarkan tenaga yang percuma.

2. Gerakan Tungkai

Kedua tungkai lurus ke belakang dan posisinya rapat. Kedua tungkai ditarik, kedua tumit tetap berdekatan dan kedua lutut terpisah kurang lebih selebar bahu. Gerakan menarik kedua tungkai ini harus dilakukan secara perlahan karena ini merupakan gerakan kontra. Kemudian, kedua tungkai dibuka dan ditutup kembali dengan cepat sehingga kedua tungkai lurus dan rapat kembali.

3. Gerakan Lengan

Gerakan tangan pada gaya dada, ada 2 (dua) tahap yaitu: gerakan menarik dan kembali. Gaya renang dada tidak ada gerakan mendorong, karena pada akhir gerakan menarik, kedua tangan segera kembali bersamaan dengan gerakan pukulan kedua tungkai. Gerakan menarik harus dilakukan dengan kuat karena untuk meluncur ke gerakan depan, sedangkan gerakan kembali dilakukan dengan perhalan, karena ini merupakan gerakan kontra.

4. Pengambilan Nafas

Gerakan pernafasan dilakukan bersamaan dengan gerakan lengan. Pengambilan nafas saat mengangkat kepala keluar dari air sedangkan pengeluaran nafas dilakukan saat kepala masuk ke air.

5. Koordinasi Gerakan

Koordinasi antara gerakan tungkai, lengan/tangan, dan pengambilan nafas bisa dikatakan sempurna apabila gerakan tersebut serasi dan berirama.

Baca juga artikel terkait RENANG ESTAFET atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Yulaika Ramadhani