tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pemerintah kini telah berjaga-jaga kemungkinan terjadinya gelombang ketiga COVID-19 pada Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Ia meminta agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Sebab akhir-akhir ini, menurutnya, sudah banyak kegiatan-kegiatan yang agak mengabaikan protokol kesehatan baik itu di pernikahan, tempat pariwisata maupun kegiatan-kegiatan lain.
“Kami sekali lagi mengimbau agar seluruh masyarakat patuh. Karena kita masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga yang mungkin nanti terjadi pada Natal dan Tahun Baru yang akan datang. Jadi semua kita harus hati-hati,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (18/10/2021).
Saat ini memang kasus konfirmasi harian, kata dia, mengalami penurunan. Kasus aktif pun kemudian menjadi menurun secara nasional per 18 Oktober 2021 di angka 18 ribu. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan puncak gelombang kedua yang mencapai 570 ribu kasus akif.
“Tadi presiden menekankan kepada kami semua agar berhati-hati menyiapkan seluruh langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga akibat libur Natal dan Tahun Baru,” kata Luhut.
Oleh karena itu pihaknya akan melakukan beberapa kali rapat untuk melakukan persiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Terutama kata dia persiapan untuk mendorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan soal peningkatan vaksinasi.
“Kalau kita bisa melampaui Natal dan Tahun Baru ini dengan baik, pada Januari [2022] saya pikir kita sudah masuk pada endemi karena pada saat itu kita harapkan terdapat obat antivirus,” katanya.
Sejumlah epidemiolog juga memprediksi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia dapat terjadi pada akhir tahun 2022. Epidemiolog asal Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan berdasarkan hasil pemodelan, Indonesia diprediksi akan mengalami gelombang ketiga COVID-19. Namun, diperkirakan gelombang penularan virus Corona semakin mengecil dibandingkan sebelumnya.
"Bicara potensi gelombang ketiga saat ini dalam analisis terakhir semakin mengecil dan mundur di Desember [2021]," kata Dicky.
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, gelombang COVID-19 yang cukup tinggi diprediksi terjadi pada Oktober 2021. Akan tetapi, dari hasil pemodelan yang terus berkembang secara dinamis, gelombang ketiga diprediksi pada Desember dan makin mengecil.
Estimasi gelombang yang mundur dan makin mengecil ini kata Dicky karena keberhasilan intervensi. "Berarti ini ada intervensi yang efektif. Entah itu PPKM atau vaksinasi."
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri