tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta masyarakat untuk tidak latah pada saat melihat sejumlah negara mulai melakukan pelonggaran kebijakan terkait aturan protokol kesehatan.
"Walaupun sejumlah negara sudah mulai melakukan kebijakan pelonggaran dan transisi ke endemi seperti, Inggris, Singapura dan Denmark tapi kita tidak perlu latah dan ikut-ikutan seperti negara tersebut," katanya saat keterangan pers terkait hasil rapat terbatas PPKM pada Senin (21/2/2022).
Luhut menjanjikan akan melakukan sejumlah langkah transisi secara bertahap, bertingkat dan berlanjut dengan menggunakan sejumlah basis data.
"Kami akan melakukan transisi secara bertahap, bertingkat dan berlanjut berbasis pada indikator kesehatan, ekonomi dan sosial budaya, dan semuanya dilakukan dengan penuh kehati-hatian" ujarnya.
Dalam proses membuat kebijakan, Luhut menyebut ada kerja sama dengan sejumlah pakar epidemiologi dalam setiap langkah kebijakan.
"Kami diskusi panjang lebar dengan epidemiolog dan pakar kesehatan untuk membuat kesimpulan ini, dan kami akan terus membuat evaluasi ke depan," jelasnya.
Luhut menyebut, pemerintah akan membuat kebijakan pra-kondisi endemis dengan sejumlah poin, antara lain:
1. Tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi.
2. Tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator WHO.
3. Kapasitas respons faskes yang memadai, maupun menggunakan surveilans aktif.
"Selain itu prakondisi harus terjadi dalam rentang waktu yang cukup panjang atau stabil dan konsisten," terangnya.
Luhut menambahkan untuk mengejar target transisi dari pandemi menjadi endemi COVID-19, pemerintah akan menggenjot angka vaksinasi dosis kedua dan booster bagi para lansia.
"Kami meminta kerja sama dari pemerintah daerah beserta jajarannya untuk memaksimalkan jumlah vaksin booster," jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri