tirto.id - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank melakukan pembiayaan ekspor pesawat CN-235 ke Nepal dan Senegal, kawasan Asia Selatan dan Afrika dengan total nilai Rp354 miliar. Pembiayaan kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) itu dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dari pemerintah dan merupakan bentuk komitmen untuk mendukung peningkatan ekspor produk unggulan agar RI bisa menggarap pasar non-tradisional.
“Pembiayaan ekspor khususnya ke negara non-tradisional dapat menstimulus industri strategis dalam melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara tersebut,” kata Sekretaris Lembaga LPEI Agus Windiarto, dalam keterangan resmi, Selasa (23/3/2021).
Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai ekspor baik dari sisi volume maupun tujuan. Perluasan pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional, seperti Afrika dan Asia Selatan masih terbuka.
Namun dari berbagai potensi yang ada, kawasan-kawasan tertentu memiliki risiko yang sering dihindari baik oleh pelaku industri maupun perbankan nasional. Pemerintah memastikan akan menyediakan semua fasilitas untuk menembus pasar tersebut.
Ekspor pesawat terbang ke Senegal memiliki nilai strategis bagi industri nasional karena supply record- export order dan kepuasan pelanggan luar negeri menjadi salah satu syarat utama dalam evaluasi pada tender-tender internasional.
"Proyek ini merupakan salah satu langkah strategis untuk memasuki pasar negara Asia Selatan dan kawasan Afrika," kata dia.
Ia menjelaskan, manfaat pembiayaan LPEI kepada PTDI turut mempengaruhi puluhan industri dalam negeri yang memasok kebutuhan industri pesawat terbang, antara lain bidang usaha machining for landing gear, tube forming, polyurethane, heat treatment, thermo forming of acrylic, tool and jig dan puluhan industri lainnya.
LPEI merupakan lembaga yang diberikan mandat oleh pemerintah untuk memberikan penyediaan pembiayaan, penjaminan dan asuransi ekspor dalam rangka mendukung program ekspor nasional (Undang-Undang No.2/2009).
LPEI mendapatkan Penugasan Khusus Ekspor /National Interest Account (NIA) dari pemerintah untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersil sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh pemerintah.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz