tirto.id - Vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor dilaksanakan di Mall Botani Square dan terakhir dilaksanakan 18 Maret 2022.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan dari 12-18 Maret 2022.
Lokasi vaksinasi ada di Sentra vaksinasi Mall Botani Square, lantai ground New Area (depan Farmers Market). Kegiatan berlangsung dari pukul 08.00 WIB sampai selesai.
Dikutip unggahan sosial media Mall Botani Square, jenis vaksin yang tersedia adalah Sinovac dan AstraZeneca.
Bagi peserta dosis 1 dan 2 dengan usia 6-11 tahun diberikan vaksin Sinovac. Sementara bagi peserta dosis 2 dan 3 (booster) usia dewasa disediakan vaksin AstraZeneca.
Bagi warga setempat yang ingin mengikuti vaksinasi ini bisa mendaftar melalui link bit.ly/DaftarVaksin_DinkesKotaBogor.
Pendaftaran peserta dilayani secara online. Sementara itu syarat peserta saat datang di lokasi adalah:
1. Wajib membawa fotokopi KTP dan pulpen (kecuali peserta di bawah 17 tahun)
2. bagi peserta dosis 3 (booster), memiliki jarak minimal dengan dosis 2 yaitu 3 bulan
3. Semua peserta wajib sarapan dahulu sebelum menerima suntikan vaksin.
4. Kuota vaksin terbatas
Efek samping vaksin booster
Pemberian vaksin booster merupakan vaksin tambahan yang diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas.
Vaksin yang diberikan setelah selesainya vaksinasi primer tersebut, berguna untuk memperkuat kembali imunitas tubuh. Sebab, efektivitas pemberian vaksin dosis 2 akan menurun setelah terjeda minimal 3 bulan.
Sementara itu, pemberian vaksin booster dimungkinkan terdapat efek samping bagi sebagian orang. Efek tersebut persis seperti yang dialami saat menerima dosis 1 atau 2.
Penerima vaksin dimungkinkan mengalami reaksi alergi, demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri di tempat suntikan
Reaksi tersebut sifatnya bisa ringan hingga sedang. Namun, tidak menutup kemungkinan pula terjadi efek serius.
Menurut CDC, efek samping ini umumnya muncul dalam jangka waktu 6 minggu setelah divaksinasi.
Penerima vaksin yang mengalami efek samping dari vaksin booster mungkin harus mengonsumsi obat.
Obat tersebut berguna untuk meringankan gejala. Contoh obat yang diresepkan seperti ibuprofen, asetaminofen, aspirin (hanya untuk orang berusia 18 tahun atau lebih), atau antihistamin.
Kendati demikian, peserta vaksin yang mengalami reaksi efek samping sebaiknya menghubungi dokter yang ditunjuk bila gejalanya sudah mengganggu. Dengan demikian, pasien bisa mendapatkan penanganan tepat.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno