tirto.id - Lagu Angin Mamiri berasal dari suku Bugis di Makassar, Sulawesi Selatan. Lagu ini merupakan salah satu lagu tradisional yang terus diperdengarkan sampai sekarang.
Lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi lokal, seperti Iwan Tompo, Arshinta P. Aziz, dan Nurdin taqwa tersebut memberikan pesan kepada para perantau Suku Makassar untuk selalu mengingat kampung halamannya.
Keindahan melodi dan lirik lagu Angin Mamiri menjadikannya sebagai pengiring sebuah tarian yang namanya sama, yakni Tari Angin Mamiri.
Lirik Lagu Angin Mamiri
Berikut ini disajikan lirik lagu Angin Mamiri lengkap.
Angin mamari ku pasang
Pitujui tongtongana
Tusarua takkan lupa
Eaule na mangu rangi
Tutenaya, tutenaya parisina
Batumi angin mamiri
Angin ngerang dingin-dingin
Nama lonta sari kuku
Eaule na mangu rangi
Matolorang, matolorang jenemato
Arti Lirik Lagu Angin Mamiri
Berikut ini ialah arti lirik lagu Angin Mamiri lengkap.
Wahai angin yang bertiup semilir, aku menitip pesan
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering melupakan
Eaule... Hingga dia dapat teringat
Si dia yang tak pernah susah
Datanglah wahai angin yang bertiup semilir
Angin yang membawa rasa dingin
Yang menusuk hingga ke sumsum tulang
Eaule... yang membawa perasaan rindu
Yang menghanyutkan, yang menghanyutkan air mata
Chord Lagu Angin Mamiri
Berikut ini disajikan chordlagu Angin Mamiri lengkap.
A D
Angin mamari ku pasang
A
Pitujui tongtongana
A D
Tusarua takkan lupa
G A D
Eaule na mangu rangi
A D
Tutenaya, tutenaya parisina
A D
Batumi angin mamiri
A
Angin ngerang dingin-dingin
D
Nama lonta sari kuku
G A D
Eaule na mangu rangi
A D
Matolorang, matolorang jenemato
Makna Lagu Angin Mamiri
Dikutip dari jurnal berjudul Perancangan Media Pengenalan Fisiologi Lagu Anging Mammiri karya karya Liony Amelia Maramis, Agussalim Djirong dan Aswar, yang diakses lewat Eprints.unm.ac.id, lirik lagu Angin Mamiri bercerita tentang kerinduan seorang wanita yang begitu mendalam kepada kekasih hatinya di tempat yang jauh.
Rasa rindu itu membuat dirinya tidak tenang, hingga pada suatu hari wanita tersebut berdiri di ujung jendela sembari melantunkan syair-syair rasa sayang dan rindu, berharap angin menyampaikan pesan tersebut kepada sang kekasih.
Bahkan saat sebelum tidur, wanita tersebut menepuk-nepuk bantal sambil menyebut nama sang kekasih dan masih mengharapkan angin akan menyampaikan rasa khawatirnya.
Tak disangka, beberapa hari setelah melantunkan syair tersebut, dirinya pun mendapatkan kabar bahwa kekasihnya telah tiba dari perantauan. Semenjak saat itu, istilah Angin Mamiri menjadi populer dan memiliki maka yang erat kaitannya dengan kerinduan.
Makna lagu Angin Mamiri adalah angin bertiup yang membawa kesejukan dan pesan untuk menyampaikan kerinduan kepada orang tersayang.
Pencipta Lagu Angin Mamiri
Pencipta lagu Angin Mamiri adalah Borra Daeng Ngirate. Dia menciptakan lagu tersebut sekitar tahun 1940-an.
Borra Daeng Ngirate adalah seorang seniman dan pencipta lagu asal Makassar yang juga dikenal sebagai pemimpin Orkes Baji Minasa. Menurut buku berjudul Ny. Andi Nurhani Sapada, Karya dan Pengabdiannya karya Soepanto, Abdul Azyz Hafied, dan Sutrisno Kutoyo, Borra Daeng Ngirate tidak hanya menciptakan lagu Angin Mamiri, tetapi juga karya-karya lain seperti Anak Kukang, Muri-Muria, dan lainnya.
Dalam menghadirkan lagu-lagunya, Borra Daeng Ngirate berhasil memberikan kesan mendalam bagi banyak pendengarnya, termasuk salah satunya adalah Andi Siti Nurhani Sapada, yang kemudian menjadi muridnya. Bersama Nurhani, Borra Daeng Ngirate aktif memperkenalkan lagu-lagu daerah Makassar dari tahun 1948 hingga 1951.
Lagu Angin Mamiri, yang diciptakan olehnya, mulai populer sejak tahun 1960 dan terus diperdengarkan hingga saat ini. Lagu ini sering dihadirkan dalam berbagai acara budaya dan kesenian khas Makassar dan Sulawesi Selatan.
Sejarah Angin Mamiri
Angin Mamiri merupakan lagu daerah khas Sulawesi Selatan yang berasal dari Lontara’ Kelong atau teks sastra yang dilagukan. Pembentukan lagu ini melibatkan campur tangan Borra Daeng Ngirate, yang melakukan penambahan kalimat, baris dalam bait, dan perubahan struktur suku kata.
Secara umum, Anging Mammiri tampak mengandung pesan kepada angin, agar membuat orang yang dituju merasakan kerinduan terhadap pencipta lagu ini.
Akan tetapi, dalam penelitian Aristofani yang berjudul Transformasi Teks Lagu Daerah Angin Mamiri dijelaskan bahwa lagu ini sebenarnya merupakan bentuk mantra berbahasa Makassar yang umumnya digunakan oleh pria untuk memikat wanita yang diinginkannya.
Masyarakat Sulawesi Selatan masih tetap terpaku pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal gaib, mencerminkan kekentalan budaya spiritual dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Demikian sejarah Angin Mamiri sebagaimana dikutip dari tesis berjudul Pengaruh mendengarkan Musik Anging Mamiri dengan Lirik dan Tanpa Lirik terhadap Atensi pada Pekerja Post-Shift Malam Berdasarkan Tes Forward Digit Span karya Aayuh Khaeranih yang diakses lewat Repository.unhas.ac.id.
Penulis: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Ibnu Azis