tirto.id - Buku tulisan Presiden ke-6 Republik Indonesia sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berjudul Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi: The President Can Do No Wrong dalam bentuk file pdf bisa didapatkan dengan mengakses link download untuk mengunduhnya.
Buku yang dirilis di Jakarta tanggal 18 Juni 2023 itu kembali jadi perbincangan publik saat putra tertua SBY yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN (ATR/BPN) pada Rabu 21 Februari 2024 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah seorang pengguna media sosial X (Twitter) dengan akun @Boediantar4 mengunggah foto sampul buku tersebut, lalu dia membubuhkan keterangan soal SBY yang memprotes cawe-cawe Jokowi.
“SBY: Memprotes cawe-cawe pilpres presiden lewat buku. SBY memprotes majunya Gibran sebagai cawapres, tapi akhirnya anaknya malah jadi menteri,” tulis pengguna X @Boediantar4 pada Kamis (22/2/2024) pukul 07.42 WIB.
Apa Isi Buku SBY "Pilpres 2024 & Cawe-Cawe"?
Tirto merangkum, buku berjudul Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi “The President Can Do No Wrong” itu disampaikan khusus kepada jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia.
Buku yang miliki total 27 halaman itu berisi tanggapan SBY mengenai dinamika perpolitikan jelang Pilpres 2024 soal cawe-cawe atau keterlibatan Presiden Jokowi di dalamnya. Ada lima poin utama yang dibahas oleh SBY dalam bukunya.
SBY mengaku mendapatkan informasi bahwa Jokowi menginginkan kontestasi Pilpres 2024 hanya ada dua pasangan calon saja. Dia juga menyinggung isu yang menyebutkan Jokowi tidak menyukai capres Anies Baswedan, yang mana pada saat itu SBY masih tergabung dalam koalisi yang akan memajukan Anies Baswedan.
Kemudian, SBY juga menerima informasi bahwa Jokowi memberikan promosi kepada partai politik mengenai siapa saja yang dapat maju sebagai capres dan cawapres. SBY juga membahas, sejumlah pihak mengatakan, Jokowi adalah penentu nama siapa saja yang bisa diusung oleh parpol.
Secara garis besar, SBY tidak mempermasalahkan keberpihakan Jokowi pada pihak manapun, karena itu hak Jokowi. Mengenai parpol yang diisukan kedaulatannya untuk menentukan capres dan cawapres diambil alih oleh Jokowi, SBY menilai Jokowi tidak dapat dipersalahkan.
Menurut SBY, yang harus dikritisi adalah para pemimpin parpol. Mengapa mau diperlakukan begitu. Tetapi kata SBY, jika para pemimpin parpol tidak menolak peran Jokowi dalam penentuan capres dan cawapres urusan selesai, karena didasari kesepakatan bersama. Namun SBY mengingatkan Jokowi supaya tidak menyalahgunakan kekuasaannya dalam pusaran politik ini.
“Yang bisa membuat cawe-cawe Pak Jokowi menjadi be rmasalah adalah apabila beliau melakukan tindakan (bersama dengan pembantu-pembantunya) yang dinilai melanggar hukum dan atau menyalahgunakan kekuasaannya (abuse of power) guna mencegah terjadinya pasangan capres-cawapres yang ketiga,” tulis SBY.
“Rencana-rencana ke depan yang juga berkategori melanggar hukum dan keadilan sebaiknya diurungkan. Jangan sampai karena kealpaan dan kesalahan di antara kita, apalagi di pihak yang tengah mengemban amanah (kekuasaan), pemilihan umum yang menjadi milik rakyat Indonesia ini tercoreng,” tulisnya.
SBY menutup bukunya dengan mengatakan bahwa buku tersebut dibuat dari niat dan tujuan yang baik. Dia juga mengingatkan Jokowi dengan pepatah “The President Can Do No Wrong”. Artinya “Presiden tidak boleh berbuat salah”. Bukan diartikan “seorang presiden tidak boleh disalahkan, dia selalu benar”.
Link Download Buku SBY "Cawe-Cawe Presiden Jokowi"
Siapa saja yang ingin membaca secara lengkap pandangan SBY mengenai cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres 2024 dapat mendownload bukunya melalui link berikut ini:
Link Download Buku SBY Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra