Menuju konten utama

Lebih Baik di Rumah, Pemerintah: DBD & Corona COVID-19 Mematikan

Yuri mengingatkan penyakit demam berdarah tidak kalah membunuh seperti Covid-19.

Lebih Baik di Rumah, Pemerintah: DBD & Corona COVID-19 Mematikan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz

tirto.id - Juru Bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto meminta mayarakat tetap berada di rumah. Selain mencegah tertular virus corona Covid-19, Yuri mengingatkan bahayanya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang juga sedang mewabah di Indonesia.

"Mari bersama-sama kita lebih aman berada di rumah, mari bersama-sama dengan keluarga kita berantas sarang nyamuk karena ini adalah periode-periode musim pancaroba yang secara klasik akan disertai dengan munculnya kasus demam berdarah yang cukup banyak," kata Yuri di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Yuri mengingatkan penyakit demam berdarah tidak kalah membunuh seperti Covid-19. Khusus demam berdarah, sekitar 254 orang meninggal akibat demam berdarah per 4 April 2020.

Angka kematian DBD tertinggi berada di NTT yaitu 48 jiwa, Jawa Barat 30 jiwa, Jawa Timur 24 jiwa, Jawa Tengah 16 jiwa, dan Lampung 16 jiwa. Sementara itu, total kasus DBD per Januari hingga 4 April 2020 mencapai 39.876 kasus.

Oleh karena itu, Yuri menyarankan agar masyarakat tidak keluar rumah dan sebaiknya berkomunikasi dengan alat komunikasi yang ada demi mencegah penyebaran Covid-19 maupun terinfeksi DBD.

"Oleh karena itu lebih baik di rumah tidak melakukan perjalanan ke mana pun bukan hanya perjalanan ke kampung halaman tetapi juga perjalanan ke rumah saudara dan handai taulan yang lain. Cukup lah berkomunikasi dengan alat komunikasi yang kita miliki selama ini," kata Yuri.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto