tirto.id -
Pihak Imigrasi dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membuka opsi untuk melakukan deportasi terhadap aktor Hollywood Leonardo DiCaprio.
Aktor peraih Oscar 2016 itu dinilai telah melakukan kampanye hitam/black campaign terhadap perkebunan kelapa sawit ketika berkunjung ke ke Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Minggu (27/3) lalu.
"Kalau ada pernyataan yang mendiskreditkan pemerintah maupun kepentingan Indonesia, dia bisa dideportasi. Karena dia sedang berada di Indonesia. Imigrasi punya hak mendeportasinya," ucap Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny F Sompie di Jakarta, Kamis, (31/3/2016).
Menurut Ronny, hal itu sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada Ditjen Imigrasi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Dia memastikan bahwa jajaran Ditjen Imigrasi akan terus memantau keberadaan Leonardo DiCaprio selama berada di Indonesia, sebab dalam visa yang diajukannya, dia hanya akan melakukan kunjungan wisata.
"Sehingga kalau dia berada di Indonesia untuk keperluan lain, dengan melakukan aktivitas yang mengganggu ketertiban umum maupun mengganggu kepentingan Indonesia, maka Imigrasi siap mendeportasi," tegasnya.
Pernyataan senada juga dikeluarkan oleh anggota Komisi IV DPR-RI Firman Subagyo dan Asmar Arsyad, pengusaha sawit asal Aceh.
Firman menuding Leonardo DiCaprio memiliki kepentingan lain dalam kunjungannya tersebut, serta kedatangannya difasilitasi oleh LSM-LSM berkedok lingkungan yang selama ini merongrong kedaulatan Indonesia.
"Sasarannya jelas. Pasti dia akan menembak perkebunan kelapa sawit dengan membungkusnya soal lingkungan. Oleh karena itu, saya sampaikan kepada Kepala BIN dan Kapolri untuk menindak tegas terhadap kelompok-kelompok tersebut. Saya minta (Ditjen) Imigrasi untuk mendeportasi Leonardo apabila dia terbukti melakukan 'black campaign' sawit kita," tegas politisi dari Partai Golkar itu.
Asmar Arsyad berpendapat bahwa tudingan Leonardo salah sasaran.
"Leonardo salah sasaran. Mestinya dia kampanye pelestarian lingkungan di hutan Amazon yang habis untuk perkebunan minyak nabati kedelai," tandasnya.
Ronny F Sompie memaparkan informasi yang ia dapatkan bahwa rombongan Leonardo tiba di Bandara Kualanamu dari Jepang, Sabtu (26/3) pukul 06.45 WIB dengan menggunakan pesawat jet pribadi. Pada hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan terbang ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menggunakan helikopter.
Kemudian pada hari yang sama, rombongan tersebut kembali ke Medan dan menginap di Hotel Marriot, sementara pada Minggu (27/3) sekitar pukul 17.05 WIB, rombongan berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Palau.
"Sekarang informasi yang saya terima dia sudah berada di Jakarta," ujarnya.
Leonardo DiCaprio memicu kontroversi di media sosial setelah ia mengunggah catatan perjalanannya di Taman Nasional Gunung Leuser via Instagram. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap fenomena punahnya sejumlah hewan langka yang terancam di habibatnya, seperti misalnya Gajah Sumatera.
"Di belantara ini jalur migrasi kuno gajah masih digunakan gajah-gajah liar. Namun, perluasan perkebunan kepala sawit telah memotong-motong jalur tersebut, sehingga keluarga gajah mengalami kesulitan menemukan sumber makanan dan minuman yang cukup," tulis pemeran Jack dalam film legendaris "Titanic" itu. (ANT)