tirto.id - Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI akan bekerjasama melakukan operasi Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) dalam mencegah banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Kebijakan ini diambil dalam Rakor Penanganan Banjir Jabodetabek di BNPB pada Kamis (2/1/2020) kemarin.
Dilansir dari Antara, Jumat (3/1/2020), Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Agus Wibowo mengatakan ada empat sortie penerbangan operasi TMC. Dua sortie penerbangan dilakukan pada hari ini, Jumat (3/1/2019) pukul 09.00 WIB, sedangkan dua sortie selanjutnya pukul 13.00 WIB.
BPPT sendiri telah menyiapkan TMC untuk mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jabodetabek sehingga mengurangi hujan yang turun di area tersebut dalam rangka mencegah banjir.
"Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai (garam), dan segera ditambah lagi stoknya," kata Kepala BPPT Hammam Riza.
Ia mengatakan rencananya ada empat sortie penerbangan per hari untuk menyemai awan dalam rangka mempercepat penurunan hujan sehingga tidak sampai turun di wilayah Jabodetabek.
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan upaya BNPB, BPPT dan TNI melakukan teknologi modifikasi cuaca ini untuk mengurangi volume awan sehingga curah hujan yang turun lebih terkendali dan tidak menyebabkan banjir.
"Volume awan yang kemungkinan bisa menjadi hujan harus dikurangi dari sekarang agar tidak menumpuk di satu waktu," katanya.
Dua pesawat tipe CN295 dan Cassa telah disiapkan TNI sejak Kamis (2/1/2020). Hari ini, dua pesawat tersebut telah membawa bahan semai garam dari Bandara Halim Perdana Kusuma ke barat dan barat laut DKI Jakarta serta Jawa Barat, untuk mengurangi curah hujan.
"Sekarang sedang terbang dua pesawat Casa dan CN-295. Pesawat Casa membawa 800 kilogram bahan semai, dan pesawat CN-295 membawa 2,4 ton bahan semai," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) Tri Handoko Seto kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Drinya dan tim telah melakukan pertemuan persiapan operasi TMC yang dimulai pukul 07.30 WIB di Halim Perdana Kusuma, sedangkan dua pesawat yang membawa bahan semai untuk misi percepatan penurunan hujan sebelum hujan memasuki wilayah Jabodetabek itu, diterbangkan pada Jumat, sekitar pukul 10.00 WIB.
Selain persiapan peralatan, pesawat, dan personel untuk operasi TMC pada Jumat pagi ini, prediksi dan pengamatan cuaca serta awan juga dilakukan untuk melihat kondisi cuaca dan potensi awan hujan yang akan ditargetkan dalam operasi TMC itu.
"Awannya banyak tumbuh di situ jadi kami terbang ke arah barat dan barat laut daratan di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Jadi terbang ke arah sana," ujar Seto.
Operasi TMC diharapkan mengurangi potensi curah hujan yang akan turun di Jabodetabek antara 30 sampai 40 persen.
"Tantangannya kami berhadapan dengan cuaca, dengan alam, dengan puncak musim hujan yang memang awalnya sangat banyak sehingga kami harus perhitungan dengan cermat," katanya.
Selain dua sortie penerbangan pada pagi hari ini, direncanakan diterbangkan dua sortie penerbangan lagi yang mambawa bahan garam untuk pelaksanaan Operasi TMC, Jumat, sekitar pukul 14.00 WIB. Operasi TMC untuk mempercepat penurunan hujan. Hujan ditargetkan turun sebelum memasuki wilayah Jabodetabek sehingga menanggulangi banjir di wilayah itu.
"Targetnya sampai dengan Jakarta dan sekitarnya aman dari ancaman banjir," pungkas Seto.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto