tirto.id - Menurut sebuah studi, tidur kurang dari empat jam per harinya dapat meningkatkan risiko seseorang menderita depresi dan bahkan menimbulkan pikiran untuk bunuh diri.
Survei dilakukan oleh peneliti dari Kangbuk Samsung Medical Center terhadap 202.629 pekerja berusia 20-40 tahunan yang datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan pada tahun 2014.
Hasil studi menunjukkan di antara mereka yang tidur empat jam atau kurang per hari, prevalensi depresi adalah 9,1 persen, atau empat kali lipatnya dibandingkan 2 persen orang-orang yang tidur tujuh jam, demikian sebagaimana yang dilansir dari Antara, Rabu (22/2/2017).
Prevalensi kecemasan dan pikiran bunuh diri untuk mereka yang kurang tidur sekitar 16 persen dan 12,7 persen, lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur tujuh jam per harinya, yakni 4,3 persen dan 5 persen.
Tak hanya yang kurang tidur, tanda-tanda bahaya mental juga nampak pada orang-orang yang tidur lebih dari tujuh jam, meskipun pada tingkat yang lebih rendah.
Selain itu, orang yang bekerja di lingkungan penuh tekanan sehingga membuatnya stres, berisiko 1,9 kali lebih tinggi memiliki pikiran untuk bunuh diri dibandingkan mereka yang tidur empat jam atau kurang dari tujuh jam.
Orang-orang mungkin merasakan tingkat kecemasan yang sama, namun, mereka yang tidur empat jam atau kurang dari itu cenderung berpikir tentang bunuh diri, 2,2 kali lebih sering dibandingkan orang yang tidur tujuh jam.
"Kita mungkin dapat mencegah depresi, serangan kecemasan dan bahkan bunuh diri jika kita bisa menjamin para karyawan bisa tidur tujuh jam tidur setiap harinya," ujar perwakilan Workplace Mental Health Institute, Lim Se-won.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari