tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Maret 2022 mencapai 48 ribu orang. Angka ini meningkat sebesar 121,02 persen persen, jika dibandingkan pada Februari 2021.
Posisi ini juga meningkat 206,25 persen, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pada Maret 2021, jumlah kunjungan wisman hanya tercatat 13.300 ribu orang.
"Pada Maret 2022 jumlah kunjungan wisman naik 121,02 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam rilis BPS, di kantor BPS, Jakarta, Senin (9/5/2022).
Margo mengatakan sebagian besar wisman pada Maret 2022 masuk ke Indonesia berasal dari moda angkutan udara sebanyak 39.062 kunjungan, moda angkutan laut sebanyak 1.409 kunjungan, dan moda angkutan darat sebanyak 319 kunjungan.
Sementara jika dilihat dari negaranya, kunjungan wisman pada Maret 2022 didominasi oleh Cina sebanyak 4.831 kunjungan (11,84 persen), diikuti oleh Australia 2.813 kunjungan (6,90 persen).
Selanjutnya wisman terbesar ketiga diikuti oleh Singapura 2.538 kunjungan (6,22 persen), Amerika Serikat 2.252 kunjungan (5,52 persen), dan Rusia 2.053 kunjungan (5,03 persen).
Adapun secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama dari Januari hingga Maret 2022 mencapai 74,38 ribu kunjungan, naik 228,24 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.
Di sisi lain, BPS juga mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret 2022 mencapai 45,15 persen. Posisi ini naik 6,61 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Juga naik naik sebesar 9,08 poin dibandingkan dengan TPK Maret 2021.
Margo menyebut, TPK tertinggi tercatat di Kalimantan Timur sebesar 63,82 persen, diikuti oleh TPK di Lampung dan Kalimantan Utara masing-masing sebesar 56,59 persen dan 54,91 persen. Sementara itu, Bali masih tercatat sebagai provinsi dengan TPK terendah, yaitu sebesar 21,90 persen.
Adapun rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret 2022 mencapai 1,62 hari, turun 0,03 poin dibandingkan Maret 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, rata-rata lama menginap tamu pada Maret 2022 juga mengalami penurunan sebesar 0,01 poin.
"Secara umum, rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi, yaitu sebesar 3,07 hari dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia yang sebesar 1,59 hari," kata Margo.
Ia merinci rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia terlama tercatat di Papua sebesar 2,32 hari, diikuti rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di Maluku dan Kepulauan Riau, masing-masing sebesar 2,28 hari dan 2,12 hari.
Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu tersingkat tercatat di Sumatera Barat sebesar 1,26 hari, disusul oleh rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di Bengkulu dan Maluku Utara, masing-masing sebesar 1,28 hari dan 1,29 hari.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto