tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terjadi hingga saat ini. Peristiwa terkini, Rusia meluncurkan serangan rudal ke rumah sakit anak utama di Kyiv yang menewaskan puluhan orang, pada Senin (8/7/2024).
Serangan rudal Rusia yang disebut paling mematikan ini terjadi pada siang hari, di Rumah Sakit Anak Okhmatdyt. Setelah serangan udara tersebut, para orang tua yang menggendong bayi terlihat linglung da terisak-isak ketika berjalan di jalan luar rumah sakit.
"Itu sangat menakutkan. Saya tidak bisa bernapas, saya berusaha melindungi (bayi saya). Saya mencoba menutupinya dengan kain ini agar dia bisa bernapas," ucap Svitlana Kravchenko (33 tahun), seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/7/2024),
Presiden Volodymyr Zelenskiy yang sedang singgah di Polandia sebelum menghadiri KTT NATO di Washington telah mendapat laporan bahwa ratusan warga terluka dan puluhan orang tewas, termasuk anak-anak.
"Para teroris Rusia harus bertanggung jawab atas hal ini," tulis Zelenskiy melalui pesan Telegram, "menjadi prihatin tidak akan menghentikan teror. Belasungkawa bukanlah senjata," lanjut dia.
Melalui konferensi pers di Warsawa, Zelenskiy bersama Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, mengatakan akan membalas serangan Rusia dengan kuat. Pihaknya juga mendesak para sekutu Barat Kyiv untuk memberikan respons tegas terhadap serangan tersebut.
"Kami akan membalas orang-orang ini, kami akan memberikan respons yang kuat dari pihak kami kepada Rusia, pasti. Pertanyaan untuk mitra kami adalah: bisakah mereka membalas?" tegas Zelenskiy.
Kronologi Rusia Serang Rumah Sakit Anak Ukraina & Jumlah Korban
Direktur RS Okhmatdyt Volodymyr Zhovnir, menjelaskan terkait kronologi serangan udara Rusia di rumah sakit anak-anak terbesar di Ukraina. Penjelasan kronologi itu ia sampaikan dalam pertemuan di Dewan Keamanan PBB.
Zhovnir menjelaskan bahwa pada pukul 09.52 pagi, sirene serangan udara berbunyi. Staf rumah sakit segera mengevakuasi para pasien ke tempat perlindungan bom. Selanjutnya, pada pukul 10.42 pagi, mereka merasakan adanya ledakan yang kuat di tempat perlindungan bom.
"Tanah bergetar, dan dinding-dinding bergetar. Baik anak-anak maupun orang dewasa berteriak dan menangis karena ketakutan," ujarnya dalam rilis Pertemuan PBB ke-9.682, Selasa (9/7/2024).
Zhovnir menyebut sebuah rudal menghantam departemen perawatan intensif dan departemen terapi untuk keracunan kronis. Serangan rudal itu menyebabkan lantai-lantai runtuh dan teriakan minta tolong bergaung di mana-mana.
"Lantai-lantai runtuh, dan kami dapat mendengar orang-orang berteriak minta tolong dari bawah reruntuhan," katanya.
Menurut laporan Zhovnir, saat serangan terjadi tercatat bahwa 300 orang mengalami luka-luka, termasuk delapan anak. Adapun korban meninggal, yakni dua orang dewasa.
Lebih lanjut, Zhovnir melaporkan bahwa 600 orang pasien harus dievakuasi dan gedung toksikologi rumah sakit serta departemen traumatologi hancur total.
Zhovnir menyayangkan serangan tersebut. Menurutnya, menyerang rumah sakit anak-anak, di mana anak-anak dirawat "bukan hanya kejahatan perang, itu jauh melampaui batas-batas kemanusiaan".
Sementara itu, jumlah korban yang dilaporkan oleh Pemerintah Ukraina lebih tinggi. Masih mengutip Reuters, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa korban tewas mencapai 37 orang, termasuk tiga anak-anak.
Zelenskiy juga mendapat laporan bahwa 170 orang terluka. Namun, jumlah korban tewas dari lokasi-lokasi serangan di berbagai wilayah mencapai sedikitnya 41 orang.
Rusia Bantah Serang RS Anak di Ukraina
Rusia membantah pihaknya telah menyerang sebuah rumah sakit anak-anak di Kyiv. Pasalnya, usai menyerang rumah sakit anak terbesar di Ukraina, Rusia mendapat kecaman dari sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.
Melalui juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rusia membantah menyerang rumah sakit anak dan mengatakan bahwa pihaknya tidak menyerang dengan target sipil di Ukraina. Bantahan ini diucapkan tanpa menyertakan bukti.
"Kami terus bersikeras bahwa kami tidak menyerang target sipil. Serangan dilakukan terhadap fasilitas infrastruktur penting, terhadap target militer yang dengan satu atau lain cara terkait dengan potensi militer rezim," ujar Kremlin, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/7/2024).
Di sisi lain, pihak berwenang Ukraina mengatakan Rusia menghantam rumah sakit anak-anak utama di Kyiv dengan rudal jelajah Kh-101 Rusia. Rudal yang sama juga menghujani rudal ke kota-kota lain di seluruh Ukraina, pada Senin (8/7/2024).
Dinas Keamanan Ukraina mengatakan bahwa fragmen bagian belakang Kh-101, dengan nomor seri, ditemukan di lokasi kejadian, begitu juga dengan bagian dari sistem pemandu.
"Kesimpulan para ahli sangat jelas - itu adalah serangan langsung," kata Dinas Keamanan Negara Ukraina di Telegram.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya