Menuju konten utama

Update Perang Rusia-Ukraina: Bakhmut Digempur dan Jumlah Korban

Update perang Rusia-Ukraina 14 Februari: Bakhmut digempur senjata.

Update Perang Rusia-Ukraina: Bakhmut Digempur dan Jumlah Korban
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina ini, asap mengepul setelah roket Rusia menghantam gedung bertingkat yang menyebabkan banyak orang tertimbun puing-puing di Dnipro, Ukraina, Sabtu, 14 Januari 2023. (Kantor Pers Kepresidenan Ukraina via AP)

tirto.id - NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara mengatakan pada Senin, 13 Februari 2023, Rusia sudah mulai melancarkan serangan besar jelang peringatan 1 tahun perang di Ukraina.

Seperti dikutip Reuters, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan di Brussels menyampaikan sejumlah sinyal bahwa Rusia sudah mulai memobilisasi pasukan menuju wilayah Ukraina jelang peringatan 1 tahun perang kedua negara.

"Kami memantau mereka sudah mengirim lebih banyak pasukan, lebih banyak senjata, lebih banyak kemampuan," tegas Jens Stoltenberg.

Menurut laporan PBB, perang Rusia-Ukraina selama 1 tahun terakhir telah menelan korban jiwa sebanyak 7.199 orang warga sipil dan 11.756 lainnya mengalami luka-luka.

Perang dimulai pada 24 Februari 2022 silam. Rusia menginvasi Ukraina sebagai upaya yang disebut operasi militer khusus. Sedangkan Barat menganggap hal itu adalah sebuah perampasan atas wilayah negara lain.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-257

Kota Bakhmut di Ukraina timur menjadi arena pertempuran sengit dengan dihujani dengan sejumlah tembakan artileri berat.

Menurut salah satu pejabat militer Rusia, pasukan Ukraina saat ini juga sudah mulai berjaga-jaga jelang menghadapi serangan besar yang akan dilancarkan Rusia.

Beberapa tempat di kota Bakhmut mulai dibuat benteng-benteng dan membatasi pergerakan warga sipil. Hanya orang-orang yang terkait dengan kepentingan militer saja yang diperbolehkan masuk ke kota.

"Kota, pinggiran kota, seluruh perimeter, dan seluruh arah Bakhmut dan Kostyantynivka berada di bawah penembakan yang parah dan kacau," ujar Volodymyr Nazarenko, wakil komandan batalyon Svoboda Ukraina, Senin (13/2).

Berdasarkan keterangan kantor kepresidenan Ukraina yang dikutip AP News, setidaknya 5 warga sipil meninggal dan beberapa lainnya mengalami luka-luka dalam pertempuran sengit yang terjadi selama 24 jam terakhir.

Di luar Bakhmut, Paraskoviivka menjadi wilayah yang berkecamuk lainnya. Pasukan Rusia terus menggempur daerah itu melalui sejumlah penembakan dan penyerbuan yang sangat masif. Kota Vuhledar yang berada tidak jauh dari Bakhmut juga menjadi sasaran bombardir senjata berat.

Dilaporkan bahwa Rusia juga terus menggempur wilayah Donetsk dalam tempo sehari terakhir. Sebuah rudal menghajar rumah sakit di Druzhkivka. 7 rumah dan sekolah TK tidak luput dari sasaran penembakan di Pokrovsk.

"Penembakan semakin meningkat, dan Rusia mengumpulkan lebih banyak kekuatan untuk menyerang kota-kota yang damai. Kami melihat pertempuran yang sangat sulit, Rusia tidak menyayangi diri mereka sendiri maupun kami," beber Pavlo Kyrylenko, Gubernur Donetsk.

Sementara itu pasukan Rusia disebutkan menarik mundur pasukan di Luhansk setelah beberapa hari terlibat pertempuran sengit di dekat kota Kreminna.

Di Kherson, tembakan artileri menghajar lebih dari 20 tempat selama serangan 24 jam terakhir, termasuk ibukota setempat. 2 orang tewas ketika mobil yang mereka tumpangi menginjak ranjau darat.

Di lain sisi, sebagaimana mengutip Russian News Agency, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada hari Senin (13/2), bahwa pasukan Rusia telah membebaskan Krasnaya Gora di Donetsk. Perebutan wilayah Krasnaya Gora ini menjadi kunci bagi pasukan Rusia untuk mulai menguasai Artyomovsk alias Bakhmut.

"Krasnaya Gora adalah salah satu benteng utama untuk memperketat kontrol ke arah Artyomovsk. Ini adalah kunci untuk serangan lebih lanjut dan perebutan kota," kata Yan Gagin, pakar militer-politik sekaligus penasihat utama DPR (Donetsk People’s Republic) yang dikuasai Rusia.

"Kami terus bergerak maju dan garnisun Ukraina di Artyomovsk akan hancur. Saya percaya mereka akan memahami situasi ini. Cepat atau lambat, mereka akan menyerahkannya [Artyomovsk]," tegas Yan Gagin.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra