Menuju konten utama

Kronologi Penganiayaan Menurut Irina Istri Hermansyah

Kronologi terbaru peristiwa penganiayaan terhadap ahli IT Hermansyah berdasarkan keterangan Irina, istri Hermansyah.

Kronologi Penganiayaan Menurut Irina Istri Hermansyah
Irjen Pol M Iriawan didampingi Kombes Andry Wibowo dan Kapolres Depok Kombes Herry Heryawan menunjukkan barang bukti dan empat tersangka kasus penganiayaan dan pengeroyokan pakar IT ITB Hermansyah, Jakarta, Kamis (13/7). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Teuku Gandawan mengungkap kronologi terbaru terkait peristiwa penganiayaan terhadap ahli IT rekannya, Hermansyah. Kronologi itu berdasarkan keterangan dari penuturan saksi dan Irina yang merupakan istri korban.

Kronologi itu dibagikan oleh Teuku Gandawan melalui pesan WhatsApp dengan judul "Update Dugaan Kronologis v2 (sesuai Penuturan Irina pada 11 Juli 2017" pada Jumat (14/7/2017).

Pesan itu dibenarkan Presiden Direktur salah satu perusahaan swasta. "Benar," katanya kepada Antara, saat dikonfirmasi mengenai kebenaran pesan itu.

Berikut kronologinya:

1. Sekitar pukul 01.15 WIB, Hermansyah dan Irina keluar dari rumah mereka di kawasan Depok menggunakan mobil pribadi (Mobil 1) menuju Jakarta. Pengemudi Mobil 1 adalah Hermansyah sendiri. Mereka berjalan berkeliling kota Jakarta hanya untuk mencari waktu bersama berdua karena Hermansyah cukup sibuk di luar rumah.

2. Sekitar pukul 02.45-03.00 WIB, Hermansyah dan Irina diduga sudah menuju ke arah Depok dengan melalui jalan tol dalam kota menuju tol Jagorawi.

Baca juga: Hermansyah Sedianya Jadi Saksi Meringankan bagi Firza Husein

3. Sekitar pukul 03.00-03.10 WIB, datang mobil ugal-ugalan (Mobil 2) dari sisi kanan mobil dan menyerempet sisi kanan depan Mobil 1 (bemper depan kanan). Hermansyah akhirnya mengejar mobil 2 dan terhenti setelah Mobil 1 berhasil memalangkan Mobil 2.

Setelah kedua mobil terhenti, muncul mobil lain (Mobil 3) di belakang Mobil 1 yang mengelakson dan memberi isyarat lampu untuk meminta diberikan jalan. Menurut Irina permintaan Mobil 3 tak digubris oleh Hermansyah karena masih ada dua lajur di sisi kiri yang kosong.

Saat Hermansyah hendak luar mobil, dia sudah dikepung 4-5 orang dari Mobil 2 dan Mobil 3. Hermansyah dipukul dan diserang dengan senjata tajam. Irina segera keluar dan membawa payung untuk menyerang salah satu penyerang Hermansyah. Namun dia segera dijambak dan dipukul dua kali di bagian kepala.

Baca juga: Spekulasi di Balik Pembacokan Terhadap Hermansyah

Pada saat bersamaan, datang dua buah mobil petugas Jasa Marga (Mobil 4 dan Mobil 5) yang berhenti di depan Mobil 1. Dari kedua mobil Jasa Marga turun sejumlah petugas (jumlah tidak teridentifikasi). Para penyerang dari Mobil 2 dan Mobil 3 segera melarikan diri ke arah selatan jalan tol (ke arah kawasan Cibubur).

Setelah terjatuh dengan luka pukul dan tusuk, Hermansyah masih bisa berdiri dan duduk pada kursi supir. Irina meminta pertolongan petugas Jasa Marga untuk memindahkan tubuh Hermansyah yang penuh luka ke kursi belakang. Namun tak seorangpun petugas yang mau membantu. Akhirnya Irina membopong sendiri Hermansyah dari kursi depan ke kursi belakang.

Lalu Irina mengambilalih kemudi dan memindahkan posisi Mobil 1 ke sisi kiri jalan. Mobil 4 dan Mobil 5 juga menyusul pindah ke sisi kiri jalan di depan Mobil 1.

4. Sekitar pukul 03.10-03.30 WIB, Irina meminta bantuan kepada petugas Jasa Marga untuk segera memanggilkan Polisi dan Ambulans. Setelah menunggu sekitar 20 menit, akhirnya datang satu mobil emergency tol (Mobil 6) yang ternyata bukan mobil ambulans.

Baca juga: Polisi Minta Penusukan Hermansyah Tak Dikaitkan Kasus Rizieq

Melihat kondisi Hermansyah yang semakin lemah, Irina bertanya kepada petugas Jasa Marga rumah sakit terdekat. Namun tidak ada jawaban dari petugas Jasa Marga, hanya ada saran agar menunggu polisi.

Petugas Jasa Marga meminta untuk menunggu polisi dan mencegah Irina menyalakan mobil. Melihat kondisi Hermansyah yang terus memburuk, Irina memutuskan untuk meninggalkan lokasi dengan membawa sendiri Mobil 1 menuju RS Hermina Depok tanpa ditemani petugas Jasa Marga.

5. Sekitar pukul 03.30-03.45 WIB, Irina melarikan Mobil 1 menuju RS Hermina Depok dengan mengambil jalur exit pintu Cijago. P etugas pintu tol Cijago sempat bertanya karena mobil berlumuran darah dan Irina juga melakukan pembayaran dengan e-toll card yang juga mengandung bercak darah. Namun Irina cuma meminta petugas agar mempercepat proses transaksi dan segera membuka pintu.

Mobil selanjutnya masuk ke jalan Juanda dan di persimpangan dengan jalan Margonda sempat berhenti, karena Irina ingin memastikan apakah ada petugas polisi lantas yang berjaga pada pos yang ada di sudut persimpangan jalan. Namun karena kosong, mobil dipacu kembali dengan kecepatan tinggi menuju RS Hermina Depok.

6. Sekitar pukul 03.45-03.55 WIB, Irina sampai di UGD RS Hermina Depok dan mengurus penyerahan korban Hermansyah ke petugas UGD. Irina memarkir mobil korban di area parkir di belakang RS Hermina Depok. Data waktu mengacu kepada timestamp handphone Irina yang dipanggil lewat handphone Hermansyah karena sempat tidak terlihat posisinya dalam kegelapan.

Baca juga artikel terkait PENGANIAYAAN HERMANSYAH atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto