Menuju konten utama

Kronologi & Kisah El Ibnu, Vokalis Elkasih Berjuang Melawan Stroke

Vokalis Elkasih, El Ibnu sudah terserang stroke sejak tahun 2015, bagaimana kronologinya?

Kronologi & Kisah El Ibnu, Vokalis Elkasih Berjuang Melawan Stroke
El Ibnu. instagram/elibnu999

tirto.id - El Ibnu, vokalis dari Elkasih harus berjuang keras melawan penyakit stroke yang dideritanya sejak lima tahun lalu. Kini, penyakit itu telah membuatnya lumpuh dan harus berada di kursi roda, bahkan ia tidak bisa bicara.

Dukungan dari rekan-rekannya pun mengalir deras karena El Ibnu harus berjuang seorang diri dan tinggal di Panti Jompo daerah Bintaro, bahkan akun Lina PA membuat penggalangan dana lewat kitabisa.com untuk pria bernama lengkap Noventino Budi Lesmana itu. Hingga pukul 14.25 WIB, 28 Juli 2020, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp36 juta.

Elkasih adalah band yang sempat muncul di era 2008. Elkasih sendiri berarti "Yang Terkasih". Band ini beranggotakan El Ibnu (vokal), El Arief (drum), El Fajar (bass), El Ari (keyboard) dan El Binbin. Di tahun 2008 pula, mereka mengeluarkan mini album debut berjudul Pesan Dari Surga, yang di mana seluruh lagunya diciptakan oleh El Ibnu.

Enam lagu itu antara lain berjudul "Pergilan Cinta", "Lelakiku", "Pesan Dari Surga", "Sekali dan Terakhir", "Kau Tigakan Cintaku", dan "Aku Harus Pergi". Namun, dari sekian banyak lagu itu, yang membuat nama Elkasih dikenal secara luas adalah lagu "Kau Tigakan Cintaku". Saat itu, Elkasih hanya merilis 10 ribu keping saja untuk mini album debut ini.

Kini, El Ibnu dibantu oleh dua musikus Ruri Repvblik dan Kiki The Potters juga sedang memperjuangkan royalti dari lagu-lagu itu. Sebab, ada dugaan bahwa label musiknya menipu El Ibnu dan kawan-kawan.

Kronologi El Ibnu Terserang Stroke

Kronologi dan kisah El Ibnu tentang perjuangannya melawan stroke itu pun ditulis di laman kitabisa.com. Awalnya, stroke mulai menyerang El Ibnu pada 1 Januari 2015. Dia masih bisa sembuh, tetapi keadaannya sudah drop, ia pun harus menghabiskan uang sebesar Rp250 juta untuk berobat. Namun, ia sembuh di bulan Maret 2015.

"Karena tanggung jawab pada keluarganya dia tancap gas untuk cari nafkah, dia pulang pergi Jakarta-Bandung. Sampai dia anfal lagi stroke kedua di bulan Juli 2015." Dari sana, ia tidak bisa lagi mencari nafkah dan ini berlangsung hingga Desember 2015. "Uang habis juga mobil, total Rp350 juta."

Kemudian, stroke untuk ketiga kalinya kembali menyerang El Ibnu pada 1 Januari 2016. "Di tahun 2016 pembunuhan masal baginya. BPJS mati, istrinya menceraikannya. Mulailah mamanya jadi tumpuan hidup. Paling tidak dia tidak sendiri. Mereka berdua berjuang menghidupkan BPJS, lewat suratnya yang viral untuk Jokowi. Karena publikasi itu lah Ibnu bisa melakukan DSA dengan Menkes Tewaran."

Melakukan DSA membuat kesehatannya jauh lebih baik, tetapi ia sudah mengalami stroke yang ketiga kalinya sehingga divonis cacat seumur hidup. Pada Januari 2020, sang ibu juga mengalami stroke karena penyakit gula. Sejak saat itu, ia pun terpaksa menyewa seorang asisten.

"Dan sekarang dia nyerah karena dia harus menggaji asisten baru sebesar Rp2,5 juta per bulan. Sebab, perintah dokternya, orang stroke tidak boleh sendiri. Untuk mencegah terjadi hal-hal yang fatal seperti terjatuh. Dan memang beliau tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Semuanya harus dibantu oleh orang lain, seperti makan, minum obat, mandi, buang air dan lain-lain."

Bagi yang ingin membantu El Ibnu, berikut link-nya (https://kitabisa.com/campaign/bantuelibnu)

Baca juga artikel terkait STROKE atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH