tirto.id - Penelitian baru menunjukkan orang-orang muda yang melakukan vape bersamaan dengan merokok dua kali lebih mungkin untuk menderita stroke daripada mereka yang hanya merokok.
Studi yang diterbitkan di American Journal of Preventive Medicine ini memeriksa data dari System Surveillance Factor Behavioral Risk 2016-2017 atau survei kesehatan tahunan yang dilakukan di seluruh Amerika Serikat.
Peneliti dari tim Universitas George Mason ini menganalisis lebih dari 160.000 tanggapan tentang penggunaan rokok dan e-rokok dari peserta berusia antara 18 dan 44 tahun, yang sebagian besar adalah laki-laki.
Temuan ini menunjukkan bahwa Adjust Odds Ratio (AOR) pada perokok adalah 1,59 dan mereka yang telah beralih ke vaping secara eksklusif, AOR melonjak menjadi 2,54.
Dan bagi orang yang memakai keduanya secara bersamaan sebesar 2,91. Sementara tingkat AOR bagi orang yang sudah stroke adalah 2,83.
Hal ini berarti pengguna vape dan rokok sangat mungkin terkena stroke.
“Sudah lama diketahui bahwa merokok adalah salah satu faktor risiko paling signifikan untuk struk dan penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa perokok muda yang juga menggunakan e-rokok menempatkan diri mereka pada risiko yang lebih besar," kata Tarang Parekh, ketua peneliti seperti dilansir Independent.
"Ini adalah pesan penting bagi perokok muda yang menganggap e-rokok sebagai kurang berbahaya dan menganggapnya sebagai alternatif yang lebih aman," terang Tarang.
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo