Menuju konten utama

Kronologi Kericuhan Saat Pernyataan Sikap Relawan Prabowo-Sandi

Pemicu keributan itu adalah kalimat “selamat bekerja kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024”.

Kronologi Kericuhan Saat Pernyataan Sikap Relawan Prabowo-Sandi
Acara pernyataan sikap relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang bertajuk 'Pernyataan Sikap dan Konsolidasi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi pasca putusan MK' di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2019). tirto.id/Bayu Septianto

tirto.id - Acara pernyataan sikap relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berakhir dengan keributan antar relawan yang didominasi emak-emak pada Selasa (2/7/2019) di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Acara bertajuk “Pernyataan Sikap dan Konsolidasi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi pasca-putusan MK” ini mengatasnamakan Koalisi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi.

Awalnya acara berlangsung lancar dengan menghadirkan beberapa pembicara di antaranya, pegiat media sosial Rizal Kobar, pria yang pernah ditahan karena menjadi pelaku penyebaran ujaran kebencian melalui situs Saracen.

Dalam kesempatan itu, Rizal mengingatkan para relawan terutama para emak-emak agar menguatkan barisan mengkritisi setiap kebijakan yang diambil petahana Joko Widodo.

Sebab, menurut Rizal, para relawan Prabowo-Sandi sudah tak bisa lagi berbuat apa-apa usai putusan MK menolak gugatan hasil sengketa Pilpres yang diajukan Prabowo-Sandiaga.

"Jadi tugas kita adalah mengawasi moralitas bangsa dan rakyat ya itu melalui kontrol," ucap Rizal Kobar.

Setelah itu, acara pun dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap yang dipimpin oleh salah seorang relawan bernama Florensia. Inti pernyataan sikap itu adalah mereka menerima putusan MK dan mengapresiasi sikap yang ditunjukkan Prabowo-Sandi usai putusan MK.

"Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) bersifat final dan mengikat. Tidak ada upaya hukum Iain yang bisa menganulir keputusan MK tersebut. Menyadari hal itu, maka kami dari Koalisi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi menerima keputusan tersebut," ucap Florensia.

Namun, dalam pernyataan itu, Florensia membacakan adanya kalimat “selamat bekerja kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024”. Sontak kalimat ini mengawali adanya keributan pada acara ini.

"Kami dari Koalisi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi memberikam apresiasi dan selamat bekerja kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. Kami mengajak semua pihak yang selama ini punya pandangan politik yang berbeda untuk bersinergi demi kemajuan bangsa dan negara," kata Florensia.

Ujung dari pernyataan ini langsumg mendapat penolakan dari para relawan Prabowo-Sandiaga lainnya. "Itu bukan sikap relawan. Tolak! Tolak!" kata sebagian peserta sambil berteriak-teriak.

Emosi mereka pun terpancing. Emak-emak yang hadir pun saling bersautan mengutarakan kekesalannya akibat pernyataan ini. Sekitar 5 menit keributan, salah seorang peserta lalu menenangkan peserta lewat pengeras suara.

Dia meminta peserta yang didominasi ibu-ibu untuk meninggalkan lokasi acara. "Sudah, pulang. Semuanya pulang, kita pulang" kata salah seorang peserta.

Ada yang langsung menurunkan spanduk acara yang terpasang di depan. Bahkan ada yang berteriak agar para relawan dan ibu-ibu tidak mengambil makanan yang disajikan pihak hotel. Padahal, beberapa di antara mereka ada yang sudah mengambil piring dan siap mengambil hidangannya.

"Itu jangan makan, awas nanti ada racunnya. Itu racun, jangan dimakan," teriak salah seorang peserta.

Florensia malah mengaku tak mengetahui siapa pembuat teks pernyataan sikap yang ia bacakan itu. Dia mengaku, kehadirannya untuk mengetahui kemana arah sikap Prabowo-Sandi ke depan dan diminta membacakan pernyataan oleh salah seorang panitia yang ia lupa nama dan orangnya.

"Saya juga enggak ngerti, karena saya diundang di sini jadi pembicara, tapi saya jadi pembicara malah diiniin [dikasih] surat pernyataan," kata Florensia.

Salah seorang panitia acara, Anhar bertanggungjawab atas terjadinya keributan dalam acara ini. Namun, ia berkilah bahwa pernyataan sikap yang dibacakan Florensia itu berasal dari pihak panitia.

Kata Anhar, pernyataan sikap itu berasal dari spontanitas relawan yang hadir dan ingin membacakannya di depan. Anhar mengklaim tak tahu bila isi dalam pernyataan sikap itu tak disetujui oleh relawan lainnya yang hadir.

"Kenapa bisa jadi sepetti ini? Mereka spontan masyarakat tiba-tiba membacakan pernyataan sikap nah sehingga saya lihat pernyataan sikap mereka itu mirip diutarakan Bang Sandi tapi forum enggak kehendaki ucapkan selamat bekerja," kata Anhar.

Menurut Anhar, acara pernyataan sikap seharusnya dibacakan setelah para pembicara selesai menyampaikan pandangan-pandangannya.

"Nah seharusnya pandangan-pandangan itu sebagai acuan menyuarakan sikap," ucap Anhar.

Tak lama berselang, pihak kepolisian dibantu satu orang personel TNI pun datang ke hotel ini untuk menenangkan keributan. Beberapa orang akhirnya di bawa ke tempat terpisah untuk dimintakan keterangannya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto