tirto.id - Ratusan pengungsi Rohingya telah mendarat di Kabupaten Langkat dan Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). Kedatangan ini menjadi tanda bahwa para pengungsi Rohingya telah menggeser lokasi pendaratan kapal dari Provinsi Aceh.
Dugaan kuat atas pergeseran ini terkait dengan meningkatnya penolakan di Provinsi Aceh terhadap pengungsi Rohingya. Kondisi ini menyebabkan para pengungsi memilih mendarat ke bagian lain Pulau Sumatra.
Selama dua hari terakhir, dua kapal pengangkut pengungsi Rohingya terdeteksi mendarat di dua desa pesisir di wilayah Langkat dan Deli Serdang.
Kedua desa tersebut adalah Desa Kuala Besar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, dan Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kronologi Kedatangan Pengungsi Rohingya di Deli Serdang
Kronologi kedatangan pengungsi Rohingya di Deli Serdang berlangsung sejak akhir Desember 2023. Sebanyak 147 pengungsi Rohingya tiba di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada tanggal 31 Desember 2023.
Ratusan pengungsi Rohingya tersebut tiba di Deli Serdang setelah kapal yang mereka tumpangi terdampar. Dilansir dari Antara, Kepala Polres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, menyatakan bahwa dari jumlah pengungsi tersebut, terdiri dari 53 laki-laki, 39 perempuan, 25 anak laki-laki, dan 30 anak perempuan.
Kronologi kejadian bermula dari tiga kapal yang berangkat dari Aceh. Namun, salah satu kapal mengalami kebocoran selama perjalanan. Pada Minggu, 31 Desember 2023, sekitar pukul 06.30 WIB, kapal yang bocor itu bersandar di pulau Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli.
Menurut Janton, kedatangan ratusan pengungsi Rohingya difasilitasi oleh seorang perantara. Pasalnya, muncul laporan bahwa kapal yang ditumpangi oleh para pengungsi sengaja dilubangi oleh nahkoda. Nahkoda kapal pengungsi Rohingya itu diduga sebagai perantara yang kini melarikan diri.
Setelah kedatangan pengungsi Rohingya, Kepolisian Polres Pelabuhan Belawan mengambil tindakan, seperti memasang police line di lokasi. Kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Deli Serdang, imigrasi, UNHCR, dan pihak terkait lainnya.
Saat ini, pengungsi Rohingya masih berada di pulau tersebut dengan penjagaan dari aparat keamanan maupun penduduk setempat. Akses ke lokasi sulit pengungsi Rohingya di Deli Serdang sulit karena hanya dapat ditempuh melalui jalur laut dan tanpa sinyal yang memadai.
Jumlah Pengungsi Rohingya di Indonesia Terkini
Pada awal Desember 2023, jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia terus bertambah, khususnya di Provinsi Aceh. Para pengungsi ini tiba dengan menggunakan kapal kayu dan mendarat di ujung barat pulau Sumatra, termasuk di Kota Sabang, Pidie, Aceh Besar, Bireun, dan Lhokseumawe.
Menurut Ann Maymann, perwakilan UNHCR di Indonesia, total pengungsi Rohingya di Indonesia pada hingga awal Desember 2023 mencapai 1.684 orang. Jumlah pengungsi Rohingya saat ini adalah akumulasi dari gelombang pengungsi yang secara bertahap memasuki wilayah Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Sekitar 700 orang merupakan pengungsi baru yang berlabuh sejak sebulan terakhir. Jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia diperkirakan masih akan terus bertambah, mengingat gelombang kedatangan pengungsi Rohingya belum menunjukkan tanda berakhir.
Pengungsi Rohingya pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 2012. Kedatangan para pengungsi bertepatan dengan puncak konflik antara kelompok muslim dan buddhis di Myanmar pada 2012-2015. Sebagian besar pengungsi tiba di Aceh.
Pada 2015, tercatat sekitar 900-an pengungsi Rohingya di beberapa wilayah di Aceh. Setelah tekanan dari junta militer Myanmar pada tahun 2017, gelombang pengungsi ini semakin bertambah.
Lebih dari 1 juta warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke negara-negara terdekat menggunakan kapal kayu dan peralatan seadanya.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy