Menuju konten utama

Kronologi Kasus Hepatitis Akut pada Anak, Gejala, dan Pencegahannya

Berdasarkan kronologi yang dijabarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kasus hepatitis akut pada anak-anak mulai dilaporkan sejak 5 April 2022.

Kronologi Kasus Hepatitis Akut pada Anak, Gejala, dan Pencegahannya
Ilustrasi Hepatitis. foto/Istockphoto

tirto.id - Sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia melaporkan adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Berdasarkan kronologi yang dijabarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kasus mulai dilaporkan pada 5 April 2022.

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) laporan pertama datang dari Inggris Raya dimana terdapat 10 kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Penyebab hepatitis akut tersebut tidak diketahui penyebabnya dan hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus hepatitis A hingga E.

Masih terjadi di bulan April 2022 laporan terus berdatangan dari berbagai negara di Eropa, Amerika, hingga Asia. Menyusul banyaknya laporan kasus hepatitis akut di banyak negara, WHO menetapkan situasi ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Di Indonesia sendiri hepatitis akut sendiri sudah menyebabkan tiga kematian di Jakarta. Ketiga pasien anak yang meninggal tersebut dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Kronologi Kasus Hepatitis Akut pada Anak Oleh WHO dan IDAI

Berdasarkan data dari WHO, IDAI merilis kronologi kasus hepatitis akut yang banyak menjangkit anak-anak di berbagai negara, sebagai berikut:

5 April 2022: Inggris Raya melaporkan 10 kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada anak-anak. Seluruh kasus dirawat di rumah sakit (RS) dan tidak ditemukan virus hepatitis A-E dalam pemeriksaan laboratorium.

8 April 2022: Penyelidikan dilakukan lebih lanjut, hasil ditemukan bahwa terdapat 74 kasus di Inggris Raya. Sebanyak 6 anak telah menjalani transplantasi hati.

11 April 2022: Hingga 11 April 2022, tidak ada laporan kematian.

21 April 2022: Kasus terbaru hepatitis akut menurut WHO per 21 April 2022 antara lain ada 114 di Inggris Raya, Spanyol 13, Israel 12, Amerika Serikat (AS) 9, Denmark 6, Irlandia kurang dari 5, Belanda 4, Italia 4, Norwegia 2, Prancis 2, Romania 1, dan Belgium 1.

April 2022: Kasus yang sama juga muncul di Jepang dan Kanada.

Mei 2022: Ada 2 kasus di Singapura dan 3 kasus di Indonesia.

Pengertian dan Gejala Hepatitis Akut yang Menyerang Anak-Anak

Hepatitis akut merupakan kondisi peradangan hati akut yang disebabkan oleh serangan virus. Penyakit ini sangat berbahaya, karena hati adalah organ penting dalam tubuh.

Liver atau hati berfungsi untuk menghilangkan racun dari darah, membantu metabolisme, hingga mengatur pembekuan darah. Ditambah, hepatitis akut dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk kanker hingga gagal hati.

Penyebab kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak belakangan ini masih misterius. Hal ini karena dalam pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, maupun E. Sementara itu, beberapa kasus ditemukan virus SARS Cov 2 dan/atau Adenovirus.

Kendati demikian, masih belum ada keterangan lebih lanjut mengenai penyebab pasti kasus tersebut mengingat pemeriksaan patogen (biologis maupun kimiawi) masih terus dilakukan.

Hepatitis akut dapat dikenali dengan beberapa gejala, termasuk:

1. perubahan warna urin menjadi lebih gelap dan/atau feses menjadi lebih pucat;

2. kuning;

3. gatal;

4. nyeri sendi atau pegal-pegal;

5. demam tinggi (meski pada beberapa kasus tidak dijumpai adanya demam);

6. mual, muntah atau nyeri perut;

7. lesu, dan atau hilang nafsu makan;

8. diare;

9. kejang;

10. penurunan kesadaran.

Oleh karena itu, orang tua yang memiliki anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun disarankan untuk mewaspadai gejala-gejala tersebut.

Pencegahan Penularan Hepatitis Akut pada Anak

Hepatitis merupakan penyakit yang terbagi dalam dua kategori, yaitu menular dan tidak menular. Menurut Medicine Net, hepatitis yang menular biasanya disebabkan oleh virus. Penularannya bisa disebabkan oleh berbagai cara, mulai dari kontak darah, cairan tubuh, hingga hubungan seksual.

Namun, ada juga hepatitis yang tidak menular yang biasa disebabkan oleh parasit Plasmodium spp dan Schistosoma spp. Kedua parasit bisa menginfeksi akibat gigitan beberapa jenis nyamuk atau konsumsi makanan maupun air yang terkontaminasi parasit.

Selain itu, hepatitis tidak menular juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol, obat-obatan, atau zat kimia beracun.

Merujuk penyebab-penyebab tersebut, IDAI menjelaskan hepatitis akut pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara, termasuk:

  • rajin mencucui tangan;
  • meminum air bersih yang matang;
  • makan makanan yang bersih dan matang penuh;
  • membuang tinja dan/atau popok sekali pakai pada tempatnya;
  • menggunakan alat makan sendiri-sendiri;
  • memakai masker dan menjaga jarak;
  • mendeteksi secara dini jika anak-anak mulai mengembangkan gejala-gejala hepatitis akut dan memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga artikel terkait HEPATITIS AKUT PADA ANAK atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy