tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar rapat pleno persiapan debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dalam rapat hari ini, Rabu (30/1/2019), KPU memaparkan nama-nama calon panelis untuk menyusun pertanyaan bagi peserta debat kedua, yakni debat antar calon presiden. Tema yang diangkat pada debat kedua nanti adalah energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan lembaganya telah mengantongi beberapa nama-nama baru yang akan bertindak sebagai panelis di debat kedua Pilpres.
Berikut nama-nama calon panelis yang disebut Ketua KPU:
1. Joni Hermansyah (Rektor Institut Teknologi Surabaya/ITS)
2. Arif Satria (Rektor Institut Pertanian Bogor/IPB)
3. Prof Irwandy Arif (Guru Besar ITB)
4. Ahmad Agus Setiawan (Pakar Sistem dan Perencanaan Energi Terbarukan UGM)
5. Nur Hidayati (Direktur Eksekutif Walhi)
6. Prof dr Sudharto P Hadi (Guru Besar Universitas Diponegoro)
7. dr Suparto Widjoyo (Pakar Hukum Lingkungan Unair).
Meski begitu, nama-nama tersebut hingga kini masih belum ditetapkan secara resmi sebagai panelis debat kedua. KPU masih harus mengkonfirmasi kesediaan nama-nama tersebut menjadi panelis.
Sementara itu, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso mengatakan kubunya bersama kubu Jokowi-Ma'ruf sepakat untuk tak menilai nama-nama yang akan menjadi panelis debat. Kedua kubu hanya mengingatkan KPU agar memperhatikan kredibilitas panelis.
"Saya betul-betul wanti-wanti pada KPU di sini, hendaknya pakar-pakar calon panelis ini betul-betul tokoh yang kredibel, yang punya reputasi terutama di 4 atau 5 bidang yang sekarang menjadi tema di debat yang untuk pertama kalinya akan head to head antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo," ujar Priyo.
Kubu Prabowo-Sandi, kata Priyo, masih akan melakukan penelusuran latar belakang terhadap nama-nama calon panelis yang telah dipaparkan KPU. Selain itu, ia juga meminta agar para panelis yang sudah ditetapkan nanti agar disumpah untuk tak membocorkan kisi-kisi pertanyaan.
"Kami inginkan agar panelis-panelis dan para pakar tersebut betul-betul di bawah sumpah tidak akan membocorkan sedikit pun bahkan terhadap istri maupun putranya," pungkas Priyo.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto