tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta terapkan mitigasi potensi bencana di tempat pemungutan suara (TPS). Termasuk potensi kelelahan petugas yang berusia sepuh.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Hasya Aryo Samudro, mengatakan, pengelolaan logistik di Kota Yogyakarta hampir rampung. Kini, KPU Kota Jogja tinggal menunggu pengemasan logistik untuk didistribusikan.
“Kami sudah hampir 100 persen [pengelolaan logistik], tinggal packing kebutuhan logistik di dalam kotak suara dan di luar kotak suara,” kata Harsya saat diwawancarai di The Malioboro Hotel, pada Selasa (19/11/2023).
Harsya membeberkan, Kota Yogyakarta memiliki jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 320.594. Namun, menurut SK KPU 194/2024, KPU Kota Yogyakarta harus menyediakan 2,5 persen surat suara cadangan.
“Jumlah surat suara sesuai SK PKU 194/2024, jumlah DPT plus 2,5 persen. Sebanyak 328.931 surat suara sudah kami sortir, lipat, dan hitung ulang 4 kali. Setiap PPS harus sesuai DPT + 2,5 persen. Sudah segel stiker siap packing," sebut Harsya.
Harsya menyatakan, KPU Kota Yogyakarta berkoordinasi dengan Kantor Pos dalam pendistribusian surat suara ke 45 kelurahan di Kota Yogyakarta. "Sesuai regulasi terjauh akan diprioritaskan," kata dia.
Harsya juga membeberkan, antisipasi surat suara rusak. Mengingat hari pemungutan suara berada dalam musim penghujan.
“Mitigasi logistik, keamanan gudang kami perhatikan (antara lain) bencana kebakaran, hujan, dan pengepakan logistik kotak kami bungkus plastik tebal. Kami minta tertutup yang aman, dari angin dan air,” beber Hasya.
Terpisah, Kasatpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, mengungkap pihaknya akan mengerahkan personel gabungan sebanyak 2.500 orang dalam rangka menjaga kondusifitas lingkungan saat Pilkada 2024.
Octo membeberkan, personel yang paling banyak dikerahkan adalah satlinmas. Satlinmas ditugaskan berjaga di 651 TPS, yang tiap TPS menyiagakan dua personel. "Maka 1.302 ikut hadir [menjaga TPS]," sebut Octo.
Selain itu, satlinmas disiagakan di 14 kematren seluruh Kota Yogyakarta. Tiap kematren dijaga oleh 39 personel satlinmas. Maka setidaknya ada 546 personel yang disiagakan di tingkat kematren.
“Di kematren 39, satlinmas berkoordinasi dengan PPK dan PPS, dan koordinasi dengan TPS ketika dibutuhkan bantuan tambahan," ujar Octo.
Octo turut membeberkan, tugas satlinmas menurut Permendagri Nomor 26 Tahun 2020. Menurut regulasi tersebut satlinmas bertugas membantu penanganan ketenteraman, ketertiban umum dan keamanan dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan pemilihan umum. Selain itu, juga membantu dalam penanggulangan dan pencegahan bencana serta kebakaran.
Maka, Pilkada yang diselenggarakan dalam masa penghujan turut diwaspada bencana hidrometeorologi. "Ketugasan selain di TPS, mengawal distribusi dan ganguan pemilu, kami harapkan satlinmas mendorong agar TPS dibangun di tempat yang aman bencana hidrometeorologi," kata Octo.
Dengan beban yang padat, satlinmas di Kota Yogyakarta ternyata mayoritas berusia senja, yaitu sekitar 50 tahun. Octo menyatakan ada batas usia satlinmas, yakni 65 tahun. Namun, kata Octo, penunjukkan satlinmas dilakukan oleh lurah di wilayah.
“Dari aspek kesehatan dan keterbatasan personel di wilayah, kami serahkan ke lurah. Tapi kami juga ada regenerasi ke usia 20-an, kami bangun dorong terus," ucapnya.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Abdul Aziz