tirto.id - Lazarus, sebuah kelompok peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara, kemungkinan besar berada di balik serangan siber WannaCry yang menginfeksi sekitar 300.00 komputer di seluruh dunia serta mengganggu layanan di berbagai rumah sakit, bank, dan sekolah di seluruh dunia, dua pekan lalu. Dugaan ini dikemukakan perusahaan keamanan siber Symantec Corp.
Untuk menindaklanjuti serangan ini, para peneliti Symantec mengaku telah menemukan berbagai sandi yang digunakan baik pada aktivitas kelompok terkait Korea Utara itu sebelumnya maupun dengan versi terbaru WannaCry.
Lebih dari itu, Symantec juga mendapati koneksi Internet yang sama telah digunakan untuk menginstal versi awal WannaCry dalam dua komputer dan untuk berkomunikasi dengan sebuah tool yang menghancurkan file-file Sony Pictures Entertainment.
Perlu diketahui, pemerintah dan perusahaan-perusahaan swasta AS sempat menuding Korea Utara sebagai dalang dalam serangan siber yang menyasar Sonny pada 2014.
Korea Utara berulang kali membantah peran semacam itu. Pada Senin (22/5/2017) waktu setempat, negara itu menyebut tuduhan pihaknya berada di balik serangan WannaCry sebagai kampanye kotor, demikian yang dikutip dari Antara.
Lazarus adalah nama yang sering disebut banyak perusahaan keamanan siber sebagai pihak yang berada di balik serangan Sony dan serangan siber lainnya.
Dalam hal ini, Symantec memang tidak secara langsung menyebut nama sebuah pemerintahan ada di balik serangan siber. Namun, para peneliti tidak membantah keyakinan awam bahwa Lazarus bekerja untuk Korea Utara.
Lewat sebuah posting blog, Symantec mendaftarkan sejumlah tautan antara Lazarus dan software yang ditinggalkan kelompok peretas itu setelah peluncuran versi pertama malware yang tidak begitu ganas, Februari lalu.
Salah satu varian dari software itu digunakan untuk menghapus disk ketika serangan menimpa Sony Pictures, sedangkan tool lainnya digunakan untuk alamat internet yang sama ketika dua bagian malware lainnya menaut ke Lazarus.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari