Menuju konten utama

Konsumsi Rumah Tangga Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2018

Dibandingkan dengan triwulan I, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 meningkat sebesar 4,21 persen.

Konsumsi Rumah Tangga Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2018
Ilustrasi pertunbuhan ekonomi indonesia. Antara Foto/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2018 yang sebesar 5,27 persen (year-on-year). Dengan demikian, capaian tersebut lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu, yakni 5,01 persen (year-on-year).

Apabila dibandingkan dengan triwulan I 2018, terjadi peningkatan sebesar 4,21 persen (q-to-q). Sedangkan apabila dibandingkan antara semester I 2017 dengan semester I 2018, terjadi pertumbuhan 5,17 persen (c-to-c).

“Sumber pertumbuhannya berasal dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Tidak banyak bergerak untuk sumbernya, hanya angkanya yang bergerak,” kata Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Senin (6/8/2018).

Lebih lanjut, Suhariyanto menyebutkan bahwa konsumsi rumah tangga bertumbuh 5,14 persen (year-on-year) pada kuartal II 2018. Dalam struktur PDB (Produk Domestik Bruto), konsumsi rumah tangga memiliki bobot kontribusi terbesar, yakni mencapai 55,43 persen. Sedangkan konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 5,26 persen dengan bobot kontribusi 8,5 persen.

Menurut Suhariyanto, pertumbuhan pada konsumsi rumah tangga itu disebabkan oleh cairnya THR bagi PNS dan juga bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Maka dari itulah, Suhariyanto lantas menyebutkan apabila daya beli masyarakat di golongan terbawah cenderung menguat.

“Penjualan wholesale sepeda motor dan mobil penumpang masing-masing tumbuh 18,96 persen dan 3,25 persen, setelah tahun lalu negatif. Ini membuktikan konsumsi rumah tangga kita menggeliat,” ujar Suhariyanto.

Di sisi lain, penjualan eceran memang disebutkan tumbuh 6,42 persen, menguat dari pertumbuhan sebesar 4,98 persen pada triwulan II 2017. Bantuan sosial dari pemerintah pun tercatat tumbuh hingga mencapai 61,69 persen, menguat dari triwulan II 2017 yang hanya tumbuh 18,57 persen.

Dari segi pengeluaran pemerintah, realisasi belanja dalam APBN pada kuartal II 2018 tercatat sebesar Rp523,7 triliun. Adapun angka tersebut setara dengan 23,58 persen dari pagu APBN 2018.

“Secara umum realisasi APBN 2018 ini lebih bagus dibandingkan dengan triwulan II 2017. Terdapat kenaikan dari realisasi belanja pegawai, barang, dan bantuan sosial,” ungkap Suhariyanto.

Setidaknya ada tiga sektor produksi yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2018. Ketiga sektor itu ialah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan. Untuk pertanian sendiri merupakan sektor dengan pertumbuhan paling bagus, yakni 4,76 persen (year-on-year).

Adapun pertumbuhan di sektor pertanian turut didongkrak oleh sejumlah subsektor, yakni hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Musim panen yang bergeser pun disebutkan turut berkontribusi pada pertumbuhan konsumsi di kuartal II tahun ini.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari