Menuju konten utama

Konsumsi Rumah Tangga & Investasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Konsumsi Rumah Tangga & Investasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi

tirto.id -

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyebutkan konsumsi rumah tangga dan sektor investasi bisa memberikan kontribusi ke pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2016 yang diperkirakan mencapai 5,1 persen.

"Kuartal I diperkirakan di 5,1 persen dan mungkin di kuartal II masih 5,2 persen. Konsumsi domestik masih akan tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi," kata Agus dalam seminar di Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Agus menjelaskan, dengan dukungan konsumsi rumah tangga tersebut, pertumbuhan ekonomi yang relatif tidak terlalu tinggi pada semester I-2016, diprediksi bisa lebih baik pada triwulan III dan IV-2016.

Sektor investasi juga dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut terkait pemerintah yang telah memperbaiki iklim berusaha dan merevisi daftar negatif investasi, agar modal asing ikut memberikan dampak ke sektor riil.

"Investasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan belanja pemerintah juga sangat memberikan dorongan yang cukup signifikan," katanya.

Meskipun demikian, menurut Agus, tekanan ekonomi global juga bisa mempengaruhi perekonomian nasional, seperti perlambatan ekonomi di Cina serta menurunnya harga komoditas di pasar internasional.

Secara keseluruhan, Bank Indonesia masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2016 berada pada kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen, meskipun ada berbagai tekanan internal maupun global yang menghadang.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 berada pada 4,9 persen, didukung kebijakan fiskal untuk meningkatkan penerimaan negara, penyesuaian kebijakan moneter dan stimulus untuk investasi publik.

"Kami melihat sepanjang 2015, Indonesia berperforma baik di tengah kondisi ekonomi global yang sangat menantang. Cukup baik, di antara negara-negara emerging markets lainnya," kata Luis E Breuer Kepala Misi IMF untuk Indonesia.

Berkaitan dengan proyeksi IMF tersebut Bambang Brodjonegoro tidak mempermasalahkanya. Menurutnya, lembaga multilateral itu telah memuji upaya menjaga stabilitas makroekonomi yang telah dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia.

"IMF memang selalu konservatif. Yang penting dia memuji manajemen sistem makroekonomi kita. Itu lebih penting dari sekedar pertumbuhan ekonomi," katanya. (ANT)

Baca juga artikel terkait AGUS MARTOWARDOJO atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora