Menuju konten utama

Penasihat Presiden: Uang Efisiensi Rp300 T Bukan Modal Danantara

Bambang mengatakan, modal operasional badan Danantara akan berasal dari aset perusahaan BUMN yang tergabung dalam badan tersebut.

Penasihat Presiden: Uang Efisiensi Rp300 T Bukan Modal Danantara
Wawancara Ketua Tim Penasihat IKN dan akademisi Bambang Brodjonegoro di Bali, Sabtu (12/11/2022). (tirto.id/Andrian Pratama Taher)

tirto.id - Penasihat Khusus Presiden, Bambang Brodjonegoro, mengklarifikasi soal efisiensi anggaran senilai Rp300 triliun yang akan dikelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sesuai pernyataan Presiden Prabowo Subianto. Bambang meluruskan bahwa anggaran tersebut digelontorkan bukan semata-mata untuk modal operasional Danantara, melainkan untuk investasi proyek-proyek nasional.

“Kalau misalnya Pak Presiden mengatakan akan ada yang diinvestasikan oleh Danantara itu, maksudnya bukan untuk memberikan modal kepada Danantara. Tapi Danantara diharapkan bisa melakukan investasi yang nanti sebagian bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Bambang di Sopo Del Tower, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Dia menjelaskan bahwa modal operasional badan Danantara akan berasal dari aset perusahaan BUMN yang tergabung dalam badan tersebut. Artinya, kepemilikan saham BUMN dialihkan menjadi milik Danantara sepenuhnya, dari yang semua dipegang oleh kementerian/lembaga (K/L).

Sementara itu, dalam kacamata Bambang, modal operasional Danantara bisa mengambil dari perusahaan BUMN yang tergabung dalam badan tersebut. Dia memastikan semua BUMN akan masuk dalam BPI Danantara.

“Ya modal Danantara adalah yang apa yang ada sekarang di BUMN. Ini kan kayak membuat semacam superholding dari BUMN. Jadi ya dijumlah semua, modalnya Pertamina, Telkom, Bank Mandiri dan semuanya lah,” ucap Bambang.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keberhasilan pemerintah mengamankan lebih dari Rp300 triliun berbentuk dana tabungan negara.

Dana tersebut berasal dari efisiensi anggaran, penghapusan belanja yang tidak tepat sasaran, serta upaya pemberantasan korupsi di berbagai sektor. Prabowo menegaskan bahwa uang negara hasil efisiensi anggaran itu akan dikelola oleh Danantara untuk mendukung industrialisasi dan hilirisasi nasional.

“Dana ini sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran. Kini, dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional,” ujar Prabowo dalam peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Danantara Indonesia, sebagai lembaga pengelola dana strategis, akan menyalurkan investasi ke proyek-proyek dengan dampak ekonomi tinggi.

Prabowo menekankan bahwa investasi ini bertujuan menciptakan nilai tambah bagi Indonesia, bukan sekadar menjual sumber daya mentah ke luar negeri. Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat mempercepat pertumbuhan industri nasional dan membuka lebih banyak lapangan kerja berkualitas bagi masyarakat.

Baca juga artikel terkait HOLDING BUMN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Bisnis
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher