Menuju konten utama

Komisi B DPRD DKI Sarankan Ruang untuk PKL Tanah Abang Ditambah

Komisi B DPRD DKI menyarankan ruang berjualan untuk para PKL Tanah Abang ditambah agar tidak terjadi lagi insiden bentrokan pedagang dengan Satpol PP.  

Komisi B DPRD DKI Sarankan Ruang untuk PKL Tanah Abang Ditambah
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (13/11/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd.

tirto.id - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyarankan ruang tempat berjualan untuk para pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang ditambah. Dia berpendapat langkah itu perlu dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah bentrokan antara PKL dan Satpol PP kembali terulang.

"Di Skybridge [Tanah Abang], dari enam ratusan [PKL] kan sudah mendapatkan tempat, tetapi ada yang belum [dapat tempat berdagang]. Yang belum itu, saya kira memang harus dicarikan tempat lain yang mencukupi,” kata Suhaimi saat dihubungi pada Jumat (18/1/2019).

Namun, dia melanjutkan, penambahan ruang untuk tempat berjualan di Tanah Abang itu semestinya hanya diperuntukkan bagi para PKL yang sudah terdaftar.

“Jadi enggak tambah-tambah lagi [jumlah PKL di Tanah Abang]," ujar Suhaimi.

Suhaimi juga meminta kepolisian segera mengusut pemicu insiden bentrokan antara sejumlah PKL dan anggota Satpol PP DKI pada Kamis kemarin, 17 Januari 2019.

Sementara menurut Camat Tanah Abang Didi Arif, bentrokan terjadi karena sejumlah pedagang marah karena dilarang Satpol PP berdagang di trotoar. "Melawan mereka, nggak boleh lagi kan dagang di trotoar," ujar Didi pada Kamis kemarin.

Dia menilai bentrokan seperti itu adalah hal yang biasa. Meskipun demikian, kata dia, sejumlah provokator kericuhan sedang dicari oleh polisi.

Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono membenarkan bentrokan terjadi karena pedagang mempertanyakan langkah Satpol PP melarang sejumlah PKL berjualan.

"PKL mempertanyakan kepada Satpol PP karena mereka tidak bisa berjualan lagi di area larangan jualan," kata Lukman.

Menurut dia, Polsek Tanah Abang juga sudah menangkap tiga terduga provokator bentrokan tersebut, tak lama usai kericuhan terjadi.

Bentrokan itu bermula keikta pada sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis kemarin, sejumlah anggota Satpol PP Jakarta Pusat berpatroli di kawasan Tanah Abang. Lantas terjadi keributan di kolong Blok F Pasar Tanah Abang. Saat itu PKL menolak untuk pindah dari lokasi mereka berjualan.

Ketika penertiban berlangsung, para pedagang marah dan mulai melemparkan barang seperti batu dan kayu kepada petugas Satpol PP guna mengusir mereka.

Baca juga artikel terkait PKL TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Addi M Idhom