tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G Plate menegaskan kabar dukungan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin agar tidak dikaitkan dengan perkara yang menimpa mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Jhonny, Ahok sudah menjalani hukuman atas kasus penodaan agama yang menimpanya dengan baik. Karena itu, dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf harusnya tidak dikaitkan dengan status Ahok sebagai terpidana kasus penodaan agama.
"Ahok ini kasus perorangannya sudah terpisah, sudah selesai, dia melaksanakan sanksi-sanksi dengan baik. Jangan lagi dia dilibatkan dalam politik sekarang," tutur Jhonny di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Dukungan Ahok kepada Jokowi-Ma'ruf disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mengklaim, Ahok akan berkampanye untuk Jokowi-Ma'ruf setelah menjalani masa hukumannya di penjara.
Menurut Jhonny, tak ada kaitan antara dukungan personal Ahok kepada Jokowi-Ma'ruf dengan kasusnya dulu. Ia juga belum memastikan apakah Ahok akan bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf nantinya.
Pendapat sama dikemukakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ia mengaku akan mengklarifikasi kabar keinginan Ahok berkampanye untuk Jokowi-Ma'ruf.
"Kami sendiri belum terima informasi tersebut. Tapi intinya seluruh yang masuk tim kampanye itu kami berikan pembekalan-pembekalan yang cukup," kata Hasto.
Politikus asal DIY itu tidak menanggapi banyak kemungkinan dikaitkannya kasus Ahok dengan dukungan dia terhadap Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, narasi kampanye Jokowi-Ma'ruf akan tetap mengedepankan kualitas alih-alih berita hoaks atau ujaran kebencian.
"Sebelum bergabung kami lakukan konfirmasi kesediaannya berjuang dan ikuti narasi yang ditetapkan oleh tim kampanye, sehingga segala sesuatu bergerak bersama untuk menangkan hati rakyat," tuturnya.
Editor: Maya Saputri